Senin, 01 Maret 2010

Festival Langgam Melayu ke-3 Sumut 2010 Dibuka Besok

Batangkuis - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) H Syamsul Arifin SE gelar Datuk Sri Lelawangsa Hidayatullah akan membuka secara resmi Festival Langgam Melayu ke-3 tingkat Sumatera Utara (Sumut) 2010 sekaligus meresmikan warung pintar "Datuk Sri" di kawasan Kampoeng Niaga Batangkuis Deli Serdang besok, Jumat (26/2).

Demikian dikatakan Pimpinan Dirgantara Group OK Khaidar Aswan didampingi Project Officer Kampoeng Niaga Event’s Creative Hotma Darwis Pasaribu kepada Analisa, Rabu (24/2).

Festival langgam melayu tingkat Sumut 2010 merupakan event yang ke-3 sejak digelar tahun 2006 yang dicetuskan OK Khaidar Aswan gelar Datuk Muda Paduka Diraja Batangkuis Kesultanan Negeri Serdang di Rumah Kedatukan Batangkuis dengan tujuan melestarikan budaya asli anak negeri yang memiliki nilai-nilai filosofis tinggi dan bermartabat.

Selain itu, festival yang menjadi ‘icon’ Dirgantara Group ini bermanfaat sebagai ‘tameng’ untuk menangkal budaya asing negatif yang telah merusak tatanan moral anak negeri Indonesia khususnya bagi generasi muda.

"Festival ini berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 26-28 Peberuari 2010. Bagi masyarakat bebas menonton sekaligus akan digelar lomba busana melayu serta bazaar" tandas Hotma.

Diperkirakan, pembukaan festival sedikitnya akan dihadiri seribuan undangan dan pengunjung sebagaimana pelaksanaan festival tahun-tahun sebelumnya.

Resmikan Warung Pintar

Selain membuka secara resmi festival langgam melayu ke-3 tingkat Sumut 2010, Syamsul Arifin yang juga Gubernur Sumut juga akan meresmikan penggunaan warung pintar "Datuk Sri" di Kampeong Niaga dperuntukkan umum bagi masyarakat.

"Keberadaan warung pintar Datuk Sri ini menjawab program pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa agar tidak bodoh" tegas OK Khaidar.

Tahap awal, warung pintar yang akan diresmukan tersebut menyediakan ribuan buku berbagai disiplin ilmu dan akan terus ditingkatkan jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Khaidar berharap, masyarakat mau memanfaatkan keberadaan warung pintar Datuk Sri guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sekaligus membantu kesulitan warga untuk mengakses informasi buku-buku yang dibutuhkan selama ini. (ak)

Sumber: http://analisadaily.com