Yogyakarta - Pembatalan rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah menjadi pukulan berat bagi pariwisata di wilayah itu, kata Ketua Keluarga Public Relation (Kapurel) Yogyakarta Dedy Pranowo Eryanto. “Jadi, sangat disayangkan pembatalan rencana kunjungan Obama ke Yogyakarta karena pariwisata di DIY-Jawa Tengah masih dianggap belum aman untuk dikunjungi wisatawan,” kata Dedy Pranowo di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, pembatalan rencana kunjungan Obama tersebut juga mempengaruhi citra pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah karena di mata internasional kedua wilayah itu dinilai belum memberikan rasa aman bagi wisatawan mancanegara (wisman). “Pembatalan kunjungan Obama ke DIY dan Jateng diduga kuat berkaitan dengan faktor keamanan. Ini harus menjadi renungan kita bersama, bukan saja pelaku dunia pariwisata saja,” katanya.
Ia mengatakan, masyarakat DIY dan Jawa Tengah dan seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dalam dunia pariwisata harus belajar banyak dari masyarakat Bali tentang perilaku, sikap dan keterbukaan serta kearifan lokal masyarakat bagi para wisman termasuk memberikan penghormatan kepada kepala negara ketika mereka berkunjung ke daerahnya.
“Wisatawan dapat merasakan aman, nyaman dan bahagia. Di Bali pernah terjadi teror bom dengan korban ratusan nyawa wisatawan namun mereka dapat bangkit dan menyakinkan dunia bahwa tempat mereka aman untuk dikunjungi,” katanya. Dedy mengatakan, pariwisata DIY-Jateng sendiri dengan pembatalan kunjungan Obama tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa berbicara karena faktanya Bali yang menjadi tujuan Obama dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia. “Kami tidak bisa berbuat banyak, namun yang jelas masyarakat DIY-Jawa Tengah harus belajar banyak dari masyarakat Bali,” katanya.(ant)
Sumber: http://www.serambinews.com
Menurut dia, pembatalan rencana kunjungan Obama tersebut juga mempengaruhi citra pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah karena di mata internasional kedua wilayah itu dinilai belum memberikan rasa aman bagi wisatawan mancanegara (wisman). “Pembatalan kunjungan Obama ke DIY dan Jateng diduga kuat berkaitan dengan faktor keamanan. Ini harus menjadi renungan kita bersama, bukan saja pelaku dunia pariwisata saja,” katanya.
Ia mengatakan, masyarakat DIY dan Jawa Tengah dan seluruh pemangku kebijakan yang terlibat dalam dunia pariwisata harus belajar banyak dari masyarakat Bali tentang perilaku, sikap dan keterbukaan serta kearifan lokal masyarakat bagi para wisman termasuk memberikan penghormatan kepada kepala negara ketika mereka berkunjung ke daerahnya.
“Wisatawan dapat merasakan aman, nyaman dan bahagia. Di Bali pernah terjadi teror bom dengan korban ratusan nyawa wisatawan namun mereka dapat bangkit dan menyakinkan dunia bahwa tempat mereka aman untuk dikunjungi,” katanya. Dedy mengatakan, pariwisata DIY-Jateng sendiri dengan pembatalan kunjungan Obama tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa berbicara karena faktanya Bali yang menjadi tujuan Obama dalam rangkaian kunjungannya ke Indonesia. “Kami tidak bisa berbuat banyak, namun yang jelas masyarakat DIY-Jawa Tengah harus belajar banyak dari masyarakat Bali,” katanya.(ant)
Sumber: http://www.serambinews.com