BANDA ACEH — Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Apung diharapkan menjadi salah satu keajaiban dunia sebab memiliki sejarah luar biasa yang tidak dimiliki tempat lain.
"Kami harapkan PLTD Apung menjadi salah satu keajaiban dunia karena memang sangat luar biasa karena kuasa Allah bisa berada di permukiman. Itu memang keajaiban tsunami," kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin di Banda Aceh, Sabtu (27/2/2010) malam, pada acara gelar budaya malam silaturahim RRI Banda Aceh-Radio Television Malaysia (RTM).
Wali Kota Mawardy Nurdin mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini terus membenahi PLTD Apung dengan memasangi pagar yang prosesnya diharapkan selesai tahun ini. PLTD Apung direncanakan menjadi lokasi wisata tsunami sebagai situs yang menandakan bahwa musibah dahsyat tsunami pernah melanda pesisir Aceh dan Nias, 26 Desember 2004.
Sebelum tsunami, PLTD Apung menyediakan energi listrik sekitar 10 megawatt bagi warga Kota Banda Aceh. Tongkang PLTD Apung milik Pertamina dengan berat mati sekitar 200 ton itu terseret gelombang tsunami dari Pelabuhan Uleelheue hingga ke Kampung Punge Blangcut yang berjarak sekitar empat kilometer.
Saat ini, kapal tersebut menjadi obyek wisata masyarakat yang ingin melihat langsung dampak dari dahsyatnya musibah yang menimbulkan sekitar 150.000 korban jiwa, baik meninggal maupun hilang.
Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini terus berbenah, baik di bidang infrastruktur maupun sumber daya manusia dalam upaya menyongsong Visit Banda Aceh Year 2011 dan mendukung Banda Aceh sebagai Bandar Wisata Islami.
Selain kapal PLTD Apung, sejumlah situs tsunami juga menjadi andalan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menarik wisatawan seperti wisata religi, yaitu sejumlah masjid yang memiliki nilai sejarah, di antaranya Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Baiturrahim di Uleelheue yang tetap kokoh meskipun diterjang tsunami.
Sumber : http://travel.kompas.com
"Kami harapkan PLTD Apung menjadi salah satu keajaiban dunia karena memang sangat luar biasa karena kuasa Allah bisa berada di permukiman. Itu memang keajaiban tsunami," kata Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin di Banda Aceh, Sabtu (27/2/2010) malam, pada acara gelar budaya malam silaturahim RRI Banda Aceh-Radio Television Malaysia (RTM).
Wali Kota Mawardy Nurdin mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini terus membenahi PLTD Apung dengan memasangi pagar yang prosesnya diharapkan selesai tahun ini. PLTD Apung direncanakan menjadi lokasi wisata tsunami sebagai situs yang menandakan bahwa musibah dahsyat tsunami pernah melanda pesisir Aceh dan Nias, 26 Desember 2004.
Sebelum tsunami, PLTD Apung menyediakan energi listrik sekitar 10 megawatt bagi warga Kota Banda Aceh. Tongkang PLTD Apung milik Pertamina dengan berat mati sekitar 200 ton itu terseret gelombang tsunami dari Pelabuhan Uleelheue hingga ke Kampung Punge Blangcut yang berjarak sekitar empat kilometer.
Saat ini, kapal tersebut menjadi obyek wisata masyarakat yang ingin melihat langsung dampak dari dahsyatnya musibah yang menimbulkan sekitar 150.000 korban jiwa, baik meninggal maupun hilang.
Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini terus berbenah, baik di bidang infrastruktur maupun sumber daya manusia dalam upaya menyongsong Visit Banda Aceh Year 2011 dan mendukung Banda Aceh sebagai Bandar Wisata Islami.
Selain kapal PLTD Apung, sejumlah situs tsunami juga menjadi andalan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menarik wisatawan seperti wisata religi, yaitu sejumlah masjid yang memiliki nilai sejarah, di antaranya Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Baiturrahim di Uleelheue yang tetap kokoh meskipun diterjang tsunami.
Sumber : http://travel.kompas.com