Sabtu, 31 Juli 2010

Budaya, Benteng Kokoh Besarkan Melayu dan Disegani Dunia

Pantailabu, Pembangunan bukan saja harus berorientasi kepada fisik semata. Adat dan budaya juga perlu dan harus dibangun, karena budaya merupakan benteng kokoh yang membesarkan resam melayu dan disegani dunia.

Demikian dikatakan Ketua Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PD MABMI) Deliserdang Drs Tengku Akhmad Talaa pada pelaksanaan Workshop Kesenian Tari Melayu, Rabu (28/7) di Pantai Putra Deli, Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantailabu.

Budaya merupakan ciri khas Melayu yang identik dengan Islam dan membedakan dengan bangsa lainnya sehingga jangan sampai budaya ditinggalkan orang melayu terlebih generasi muda.

Menurut Akhmad Talaa yang akrab disapa Amek, bangsa Indonesia perlu belajar dari negara Cina yang pecah akibat penjajahan. Namun, negeri tersebut bisa bangkit dan besar serta disegani dunia karena masyarakatnya masih mempertahankan budayanya.

"Jadi, jangan tinggalkan budaya. Mari tumbuh dan kembangkan budaya masing-masing" tandas Amek yang juga Timbalan Adat Kesultanan Serdang.

Terobosan Baru
Amek yang juga Ketua DPD Golkar Deliserdang menilai, pelaksanaan workshop kesenian tari melayu yang digagas Sanggar Pusaka Serumpun Pantailabu merupakan terobosan baru yang sangat membanggakan dan sangat positif.

Menurutnya, workshop sangat berperan untuk memperbaiki kesenian tari melayu agar budaya melayu yang kaya akan nilai-nilai luhur dapat digali, dikaji, diperbaiki, ditata dan disempurnakan.

Diharapkannya, workshop tersebut mampu membahas dan memberikan rekomendasi positif serta penting bagi pelestarian seni tari melayu itu sendiri. Selanjutnya, rekomendasi tersebut bisa disampaikan kepada MABMI Deliserdang yang akan diperjuangkan agar menjadi cikal bakal untuk ‘ditularkan’ kepada kecamatan lain.

Ketua Asosiasi Kepala Desa Kecamatan Pantailabu Mahmurad memaparkan, budaya melayu saat ini nyaris tenggelam terlebih di daerah pedesaan. Penyebabnya, banyak masyarakat melayu tidak lagi mengenal kebudayaannya sendiri karena kurang dilestarikan.

"Untuk itu, budaya-budaya melayu ini harus dilestarikan dengan menampilkannya ke tengah-tengah masyarakat" ujarnya.

Ketua Sanggar Pusaka Serumpun Pantailabu Bahriyun selaku penggagas workshop kesenian tari melayu menjelaskan, kegiatan dilaksanakan selama sehari sebagai rangkaian penutupan latihan menjelang bulan ramadan.

Workshop bertujuan menggali potensi dan meningkatkan kualitas para pegiat kesenian tari tergabung dalam Sanggar Pusaka Serumpun sehingga ke depan memiliki keterampilan hidup dan bisa pula dikembangkan di masyarakat.

Pusaka Serumpun katanya, sudah berkiprah dalam pengembangan dan pembinaan kesenian tari daerah khususnya tari melayu sejak 7 tahun lalu dan pegiatnya mencapai 100 orang.

"Kendala kami sampai saat ini terkait pembiayaan dan managemen promosi" tandasnya seraya berharap workshop yang dilaksanakan bisa pula memberikan solusi dan memajukan Sanggar Pusaka Serumpun di masa mendatang.

Untuk membantu pengembangan Sanggar Pusaka Serumpun, Ketua MABMI Deliserdang Tengku Akhmad Talaa yang turut didampingi Wakil Sekretaris Drs Syarifuddin Nong, Wakil Ketua MABMI Pantailabu Drs M Nasir dan unsur pengurus lainnya serta dihadiri Sekcam Pantailabu Drs Zulkifli Tanjung memberikan bantuan dana pembinan senilai Rp 1 juta. (ak)

Sumber : http://www.analisadaily.com