BAUBAU, SULTRA, --Pelaksanaan Festival Perairan Pulau Makassar atau FPPM dan Kongres Bahasa Daerah Internasional yang digelar bersamaan pada tanggal 18-21 Juli 2010 belangsung sukses, kata Wali Kota Baubau dalam konperensi pers di Baubau , Kamis.
Menurut Wali Kota Baubau Mz Amirul Tamin, berbagai kegiatan pada dua agenda besar tersebut berlangsung lancar, meskipun masih ada berbagai kekurangan yang akan diperbaiki pada pelaksanaan FPPM ke IV nanti.
"Pelaksaaan FPPM dan Kongres Bahasa Daerah Internasional memempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Kota Baubau. Untuk itu Pemkot berharap kegiatan ini kedepannya bisa berlangsung lebih meriah lagi tanpa meninggalkan makna dari festival itu sendiri," katanya.
Ia menambahkan, selai FPPM III yang dinilai sukses, Kota Baubau berhasil mempertemukan para guru besar di kota ini.Kongres Bahasa Daerah Internasional dihadiri oleh guru-guru besar dari luar negeri dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Sebanyak 93 pemakalah pada Kongres Bahasa Daerah Internasional tersebut, sebagian besar bergelar Prof Doktor, ini merupakan kebanggaan Kota Baubau karena tidak semua daerah bisa seperti ini," tambahnya.
Amirul menambahkan, sesuai dengan tema pada FPPM ke III, "Memantapkan Baubau sebagai ’eco-culture tourism’ di kawasan timur Indonesia", diharapkan perhelatan itu akan menjadi semangat dan bukti nyata bahwa Baubau bisa menjadi tuan rumah untuk perhelatan berskala nasional maupun internasional.
"Ini semua tidak akan terjadi begitu saja, tanpa dukungan dan kerja sama kita semua, lebih khusus kepada warga Kota Baubau yang telah memberikan suasana kondusif kepada tamu dan dukungan mereka terhadap suksesnya berbagai kegiatan pada FPPM, inilah cermin masyarakat Baubau," katanya.
Ia menambahkan, keberhasilan FPPM ke III maupun kongres menjadi dedikasi panitia dalam memberikan dukungan terhadap suksesnya kegiatan ini.
"Mereka tidak mengenal teriknya matahari, mereka terkadang lupa apakah ini sudah jam makan atau istrahat, untuk pengabdiannya Saya mengucapkan terimahkasih kepada saudara-saudara yang telah mensukseskan berbagai rangkaian FPPM dan Kongres internasional bahasa daerah," ujarnya.
Sumber : http://oase.kompas.com
Menurut Wali Kota Baubau Mz Amirul Tamin, berbagai kegiatan pada dua agenda besar tersebut berlangsung lancar, meskipun masih ada berbagai kekurangan yang akan diperbaiki pada pelaksanaan FPPM ke IV nanti.
"Pelaksaaan FPPM dan Kongres Bahasa Daerah Internasional memempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Kota Baubau. Untuk itu Pemkot berharap kegiatan ini kedepannya bisa berlangsung lebih meriah lagi tanpa meninggalkan makna dari festival itu sendiri," katanya.
Ia menambahkan, selai FPPM III yang dinilai sukses, Kota Baubau berhasil mempertemukan para guru besar di kota ini.Kongres Bahasa Daerah Internasional dihadiri oleh guru-guru besar dari luar negeri dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Sebanyak 93 pemakalah pada Kongres Bahasa Daerah Internasional tersebut, sebagian besar bergelar Prof Doktor, ini merupakan kebanggaan Kota Baubau karena tidak semua daerah bisa seperti ini," tambahnya.
Amirul menambahkan, sesuai dengan tema pada FPPM ke III, "Memantapkan Baubau sebagai ’eco-culture tourism’ di kawasan timur Indonesia", diharapkan perhelatan itu akan menjadi semangat dan bukti nyata bahwa Baubau bisa menjadi tuan rumah untuk perhelatan berskala nasional maupun internasional.
"Ini semua tidak akan terjadi begitu saja, tanpa dukungan dan kerja sama kita semua, lebih khusus kepada warga Kota Baubau yang telah memberikan suasana kondusif kepada tamu dan dukungan mereka terhadap suksesnya berbagai kegiatan pada FPPM, inilah cermin masyarakat Baubau," katanya.
Ia menambahkan, keberhasilan FPPM ke III maupun kongres menjadi dedikasi panitia dalam memberikan dukungan terhadap suksesnya kegiatan ini.
"Mereka tidak mengenal teriknya matahari, mereka terkadang lupa apakah ini sudah jam makan atau istrahat, untuk pengabdiannya Saya mengucapkan terimahkasih kepada saudara-saudara yang telah mensukseskan berbagai rangkaian FPPM dan Kongres internasional bahasa daerah," ujarnya.
Sumber : http://oase.kompas.com