Minggu, 31 Oktober 2010

Pussis-Unimed Bedah Buku Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu

Pusat studi dan sejarah Universitas Negeri Medan (Pussis-Unimed) akan menggelar bedah buku dan diskusi ilmiah dengan menghadirkan penulis buku “Kolonialisme dan Etnisitas: Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut”, Dr. Daniel Perret, Selasa (6/7) di lantai-III dekanat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan pukul 14.30-17.00 Wib yang direncanakan dibuka Rektor Unimed Prof Syawal Gultom.

Kepala Pussis-Unimed, DR Ichwan Azhari, mengemukakan di kampus Unime Jaalan Willem Iskandar Medan, Sabtu (3/7), buku tersebut menampilkan wajah baru dalam melihat identitas kesukuan di Sumatera Timur Laut yang menurut Geertz disebut dengan ‘campuran etnik eksplosif’.

“Buku ini tidak saja menghadirkan adanya upaya legitimasi dan pemisahan etnik dan reinterpretasi identitas sebelum dan sesudah terbentuknya Pesisir Timur sebagai kawasan perdagangan internasional,” ujar Ichwan.
Dijelaskannya, pemisahan batas-batas etnik (ethnic boundarized) itu bermula dengan melihat topografi yang sama seperti pada etnik Pathan di Selatan Thailand (Bart, 1974) yang kemudian merembet kepada pengisian ruang-ruang identitas dengan stigma dengan maksud merendahkan.

Buku tersebut, lanjut Ichwan mempersembahkan sesuatu yang berbeda dari buku-buku sebelumnya. Demikian pula alumnus Uni Hamburg Jerman itu mengapresiasi bahwa buku tersebut ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, sederhana tetapi mendalam, juga dilengkapi dengan rujukan yang lengkap sehingga mempermudah pelacakan sumber informasi yang disampaikan.

Peneliti di Pussis-Unimed, Erond Damanik menambahkan, salah satu daya tarik buku tersebut adalah karena uraiannya yang memadukan data-data arkelogis, historis dan antropologis sehingga menambah kedalaman uraiannya.

Sejalan dengan hal itu, disamping Dr. Daniel Perret (Keynote speaker), Pussis-Unimed juga mengundang secara khusus pembanding bebas antara lain Prof Usman Pelly (antropolog), Prof BA Simanjuntak (sosiolog) dan T Lukman Sinar (budayawan Melayu).

Erond juga mengemukakan, buku tersebut pantas dimiliki terutama mahasiswa, akademisi atau penikmat sejarah, antropologi dan arkeologi.

Sumber : http://www.harian-global.com