
LOMBOK BARAT, NTB, --Bupati Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, H Zaini Arony mengatakan agama dan seni budaya dapat bersinergi, bukan justru dipertentangkan.
"Seni mampu memberikan semangat dalam agama, serta berperan penting dalam peradaban manusia, sehingga tercipta olah rasa untuk membangun keseimbangan manusia," katanya ketika meresmikan sanggar tradisional seni kuning di Kecamatan Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, sanggar tradisional seni kuning dapat menjadi wadah kreativitas seni yang dikolaborasikan dengan budaya lokal Kediri sebagai kota santri.
"Keberadaan sanggar tradisional seni kuning Kediri ini membuktikan bahwa agama dan seni budaya dapat bersinergi, bukan menjadi satu hal yang kontradiktif," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat mendukung tumbuhnya sanggar-sanggar seni di setiap kecamatan.
Ia mengatakan, bentuk dukungan pemerintah tersebut adalah memberikan dana stimulus Rp250 juta untuk setiap sanggar, selain akan melengkapi fasilitas panggung hiburan di dua objek wisata di daerah ini, yakni di Narmada yang terkenal dengan air awet muda dan kawasan Senggigi.
"Setiap malam minggu atau pada kegiatan tertentu sanggar binaan dari setiap kecamatan itu akan pentas untuk menghibur masyarakat sehingga ada dana masuk untuk dimanfaatkan pembinaan," katanya.
Bupati menilai kekayaan seni budaya lokal yang dimiliki Kabupaten Lombok Barat sudah terkenal di tingkat nasional dan internsional, misalnya tari gandrung, tari gopale, batek garis, rudat, zikir zaman dan seni tradisional lainnya. "Kesenian tradisional tersebut mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara dan nusantara," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Lombok Barat tidak ingin hanya mampu mencetak masyarakat yang pintar tetapi lemah dari sisi spriritual. Perlu ada keseimbangan antara pembangunan fisik, mental dan spiritual.
"Seni merupakan bagian dari suatu kehidupan, sebab dengan seni hidup menjadi indah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan agama hidup menjadi terarah," katanya.
Sumber : http://oase.kompas.com
"Seni mampu memberikan semangat dalam agama, serta berperan penting dalam peradaban manusia, sehingga tercipta olah rasa untuk membangun keseimbangan manusia," katanya ketika meresmikan sanggar tradisional seni kuning di Kecamatan Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, sanggar tradisional seni kuning dapat menjadi wadah kreativitas seni yang dikolaborasikan dengan budaya lokal Kediri sebagai kota santri.
"Keberadaan sanggar tradisional seni kuning Kediri ini membuktikan bahwa agama dan seni budaya dapat bersinergi, bukan menjadi satu hal yang kontradiktif," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat mendukung tumbuhnya sanggar-sanggar seni di setiap kecamatan.
Ia mengatakan, bentuk dukungan pemerintah tersebut adalah memberikan dana stimulus Rp250 juta untuk setiap sanggar, selain akan melengkapi fasilitas panggung hiburan di dua objek wisata di daerah ini, yakni di Narmada yang terkenal dengan air awet muda dan kawasan Senggigi.
"Setiap malam minggu atau pada kegiatan tertentu sanggar binaan dari setiap kecamatan itu akan pentas untuk menghibur masyarakat sehingga ada dana masuk untuk dimanfaatkan pembinaan," katanya.
Bupati menilai kekayaan seni budaya lokal yang dimiliki Kabupaten Lombok Barat sudah terkenal di tingkat nasional dan internsional, misalnya tari gandrung, tari gopale, batek garis, rudat, zikir zaman dan seni tradisional lainnya. "Kesenian tradisional tersebut mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara dan nusantara," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Lombok Barat tidak ingin hanya mampu mencetak masyarakat yang pintar tetapi lemah dari sisi spriritual. Perlu ada keseimbangan antara pembangunan fisik, mental dan spiritual.
"Seni merupakan bagian dari suatu kehidupan, sebab dengan seni hidup menjadi indah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan agama hidup menjadi terarah," katanya.
Sumber : http://oase.kompas.com