Jumat, 12 November 2010

Bagus, Pemberdayaan Warga Sekitar Sungai Musi

Hampir tiga tahun, Tubagus Rachmat (37) bersama teman-temannya di urban poor linkage atau Uplink berupaya memberdayakan warga di pinggiran Sungai Musi. Misinya, membangkitkan keterampilan dan kreativitas warga, khususnya kaum miskin kota.

Di rumah panggung di atas tanah milik warga di Kelurahan 7 Ulu, di pinggiran Sungai Musi, Tubagus yang akrab dipanggil Bagus, mengoordinasi teman-temannya untuk memberdayakan warga di pinggiran sungai.

Pemberdayaan warga dilakukan dengan pola berantai. Warga yang memiliki keterampilan dibina untuk mengajarkan keahliannya kepada warga lain di wilayahnya. Dengan pola itu, warga memiliki kemauan dan semangat untuk berkembang.

Pemberdayaan warga itu membuahkan hasil. Warga di Kelurahan 4 Ulu mampu membina anak-anak di kelurahan itu untuk membuat keset, dan beragam hiasan untuk dijual. Warga di Kelurahan 5 Ulu secara mandiri mengembangkan apotek hidup guna mendukung kesehatan warga di wilayah itu dengan menanam tanaman obat-obatan di rumah-rumah.

Forum diskusi untuk anak-anak juga dikembangkan untuk membangkitkan daya kritis dan keberanian untuk mengungkapkan pemikiran dan gagasan generasi penerus bangsa. Keberanian itu pula yang mendorong beberapa anak di 5 Ulu pernah membuat surat berisi harapan-harapan mereka kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hingga kini, jumlah anak-anak di pinggiran sungai yang telah dibina mencapai 30 orang.

"Persaingan di masa depan semakin berat sehingga diperlukan keterampilan, selain pendidikan formal. Keterampilan itulah yang kelak dapat menjadi salah satu bekal hidup bagi warga yang kini terpinggirkan," kata Bagus.

Bagus lahir 2 Januari 1967 silam. Sebelum bergabung di Uplink, Bagus menjadi pedagang kaki lima selama hampir 15 tahun. Ia membuat dan berdagang poster serta kartu lebaran di emperan Jalan Sudirman.

Ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah tahun 1986 sampai 1992. Ia mulai terjun di pemberdayaan masyarakat setelah bergabung di Uplink tahun 2004.

Salah satu prinsip yang kini berusaha diterapkannya di masyarakat adalah kerja keras, jujur, dan tidak korupsi. "Kalau kami tidak jujur, maka sia-sialah upaya untuk memberdayakan warga," kata Bagus.

Sumber: www.kompas.com