Minggu, 24 Juli 2011

Pawai Budaya UKSW: Pawai Busana Adat Nusantara

Salatiga, Jateng - Pawai budaya yang digelar ratusan mahasiswa UKSW Salatiga, Senin (16/5) disambut antusias masyarakat. Mereka yang berjumlah ribuan orang itu berjubel di pinggir jalan, tepatnya yang menjadi lokasi pawai. Usai pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Salatiga, kegiatan rutin tahunan universitas menjadi hiburan tersendiri bagi warga.

Mereka sudah memadati lokasi pawai sekitar 30 menit sebelum pawai dimulai dari depan Balairung UKSW Salatiga. Adapun, rute yang menempuh jarak sekitar empat kilometer itu dimulai dari Balairung UKSW - Jenderal Sudirman – Sukowati - UKSW. Dalam pawai itu, mahasiswa berpakaian adat asli dari daerahnya masing-masing.

Mereka di antaranya berasal dari Maluku, Papua, Ambon, Lampung, Palembang, Kalimantan, Batang, Kupang, Jawa dan Bali. Bahkan, ada mahasiswa asal negara tetangga, Timor Leste yang menampilkan budayanya. Pembantu Rektor III UKSW Salatiga Yafet YW Rissy SH MSi LLM mengatakan, pawai budaya ini merupakan bentuk promosi UKSW akan kebhinekaan di kampusnya. Hal ini juga menunjukan adanya pluralisme di kampus UKSW Salatiga. Terdapat 19 etnis yang kini menempuh studi di kampusnya. "Pawai budaya ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Mereka membawa pakaian adat masing-masing dalam pawai keliling Kota Salatiga," katanya.

Menurut dia, pawai ini didesain untuk memberikan ruang kepada mahasiswa untuk menampilkan atau memperkenalkan budaya daerahnya sendiri-sendiri. Tak jarang, mahasiswa yang berpakaian adat ini pun menunjukan tariannya. Kondisi demikian cukup menghibur penonton yang berada di pinggir jalan. Pawai ini mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian setempat.

Seorang warga Kecamatan Sidomukti Reza (27) mengaku sudah sekitar satu jam menunggu di kawasan bundaran Tamansari. Dirinya mengaku penasaran karena ingin melihat pawai budaya UKSW. Kegiatan ini termasuk bentuk pelestarian akan kekayaan budaya Indonesia.