Senin, 01 Agustus 2011

Dua Sastrawan Sumbar Ikuti UWRF

Padang, Sumbar - Lewat seleksi ketat, dua sastrawan Sumbar memastikan ikut dalam acara Ubud Writers and Reades Festival (UWRF) 2011 di Ubud, Bali. Keduanya adalah Pinto Anugrah dan Ragdi F Daye. Keduanya alumni Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unand.

Kepastian itu dibenarkan Iyut Fitra, penyair Indonesia, yang menjadi panelis pemilihan sastrawan se-Indonesia. Dua jatah ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Di 2010, Sumbar mendapat jatah tiga sastrawan.

“Tidak mungkin Sumbar terus dapat jatah yang banyak. Bisa cemburu daerah lain,” ujar Iyut ketika dihubungi tadi malam.

UWRF pertama kali diselenggarakan pada 2004 sebagai respons kultural untuk mendorong pemulihan Bali sesudah bom Bali pada 2002. Festival tahunan ini kemudian berkembang menjadi salah satu festival sastra terbesar di Asia. Beberapa tahun belakangan ini, UWRF berupaya keras menjadi wahana bagi para penulis muda Indonesia untuk memperkenalkan karya-karyanya di panggung internasional.

Panitia UWRF 2011 ini mengundang 15 penulis emerging Indonesia hasil seleksi untuk menghadiri UWRF 2011 pada 5 hingga 9 Oktober mendatang di Ubud, Bali. Mereka berasal atau tinggal dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu Sumatera (Aceh, Riau, Lampung, Padang, Jawa (Ciamis, Tangerang, Banten, Solo, Yogyakarta, Jakarta dan Lumajang), Kalimantan (Banjarmasin), Sulawesi (Kendari), serta Nusa Tenggara Barat (Bima). “Festival ini lebih mementingkan keberagaman karya,” tambah Iyut.

Penulis yang dipilih, kata Iyut, ada yang menulis novel, cerpen, puisi, naskah drama serta esai. Secara tematis pun karya-karya mereka beragam, dari yang terinspirasi oleh cerita rakyat tradisional hingga yang membahas masalah-masalah yang dialami para buruh migran Indonesia di luar negeri.

Pinto yang dihubungi tadi malam juga membenarkan keikutsertaannya pada acara yang akan digelar Oktober nanti. Dia ikut seleksi dua kali.

Untuk seleksi kali ini, Pinto mengirimkan naskah drama; Anak Lanun. Naskah ini juara III dalam Lomba Penulisan Naskah Drama oleh Dewan kesenian Riau beberapa tahun lalu. Pinto memang aktif dalam dunia kesenian. Selain menulis naskah drama, karya-karyanya (puisi dan cerpen) juga sering dimuat di berbagai media massa nasional. Terakhir, dia menjadi juara pertama dalam lomba penulisan cerpen yang diadakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di 2010.

Begitu juga Ragdi. Pada 2010 lalu, buku kumpulan cerpennya Perempuan Bawang & Lelaki Kayu diterbitkan oleh Lingkar Pena Publishing House. Guru SMPTI Adkia Padang ini bergiat di Komunitas Ilalangsenja, Padang dan Forum Lingkar Pena (FLP) Sumatera Barat.