Selasa, 02 Agustus 2011

Masjid Cagar Budaya Tinggal Puing

Jambi - Sebuah masjid kuno peninggalan masa-masa awal Islam di Desa Lolo Hilir, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, yang sudah terdaftar sebagai benda cagar budaya, saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Masjid tersebut rusak berat dan kini tinggal puing.

"Sudah belasan tahun kondisi masjid ini begini tidak pernah terawat lagi. Hingga kini yang tersisa hanya puing-puingnya seperti kerangka, lantai batu alam campuran semen yang keras, tiang-tiang dan soko guru dari kayu keras," kata salah seorang warga Lolo Hilir, Kamra (39), di Kerinci, Senin (30/5).

Sementara, bagian atap dan dinding yang dulunya adalah papan berukiran motif khas desa setempat kini telah banyak hilang dicomot warga untuk dijadikan kayu bakar. Bahkan, ada yang dijual kepada para makelar barang antik. Beruntung bagian kubahnya masih tersisa meski sudah sangat kusam dan usang.

"Masjid ini adalah masjid pertama di desa kami. Menurut para ahli, masjid ini diperkirakan dibangun pada abad 15 hingga 16 masehi. Masjid ini juga pernah dipugar pada zaman Belanda," terang Kamra.

Masjid tua yang oleh masyarakat setempat disebut Masjid Lamo tersebut dibangun di pinggir sungai Lolo. Dengan begitu, umat Islam atau jemaah masjid dulunya bisa dengan mudah langsung mengambil wuduk atau mandi di sungai tersebut.

Saat ini sudah lama masjid itu tidak dipergunakan lagi oleh masyarakat setempat. Karena semenjak 1990, mereka sudah membangun masjid baru yang pemanen di bagian lain desa. Semenjak itulah masjid tua itu terbengkalai.

"Ketika terjadi gempa dahsyat pada 1995 dan 2009 lalu, masjid tua tersebut terbukti sangat kokoh konstruksinya karena tak sedikit pun mengalamim kerusakan. Termasuk bagian lantai yang terbuat dari batu alam itu," terang Kamra.