Rabu, 03 Agustus 2011

Penulis Dunia ’Banjiri’ Makassar

Makassar, Sulsel - Sejumlah penulis dan penyair dunia dari berbagai negara bakal meramaikan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2011 yang diselenggarakan Rumah Seni Rumata’, pada 13-17 Juni mendatang. Para penulis itu berasal dari Belanda, Turki, Mesir, Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia.

Direktur MIWF 2011, Lily Yulianti Farid, menjelaskan festival ini dirancang dalam format diskusi, tur dengan penulis, peluncuran buku, dan talkshow interaktif yang melibatkan penonton.

“MIWF 2011 akan berkolaborasi dengan Penulis Den Haag, Belanda, sebagai mitra utama untuk membawa penulis asing ke Makassar tahun ini,” katanya.

Lily mengungkapkan festival yang pertama kalinya digelar ini, ditekankan pada kegiatan yang sepenuhnya bermanfaat bagi masyarakat Makassar, yaitu menumbuhkan minat baca dan apresiasi masyarakat terhadap sastra dan seni sastra lainnya.

Beberapa penulis asing yang akan hadir, kata Lily, adalah Rodaan Al Galiidi, penyair Irak- Belanda yang sudah memiliki banyak penggemar dan proyek-proyek pribadinya, seperti “Entertaining People Through Poetry”, penulis Ethiopia yang saat ini berada di Amerika Serikat, Maaza Mengiste atau yang dijuluki “The Young Idol in Literature”.

Dari Mesir, ucap Lily, Abeer Soliman, blogger dan pendongeng terbaik di negaranya, dan Gunduz Vassaf, kolumnis terkenal dari Turki. deNeefe penulis Janet Australia yang tinggal di Ubud, juga dikenal sebagai ahli kuliner akan membuat penampilan khusus di Makassar menggabungkan hidangan ikan dengan literatur dalam perjamuan yang diselenggarakan oleh Djuku Resto dan Café.

“Dari Makassar, tim kurator diketuai oleh penyair / penulis M. Aan Mansyur dan telah memilih empat penulis sebagai peserta dalam festival ini. Yaitu penyair dan sutradara teater Shinta Febriany, penyair Hendra Gunawan ST, dan dua penulis muda Erni Aladjai dan Hamran Sunu,” ujarnya.

Selain keempat penulis terpilih, para penulis dan seluruh komunitas sastra di Makassar akan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dalam empat hari, yang meliputi “Sastra di Udara”, “Penyair vs Politikus yang akan bermain dengan Kata”, “Untuk Menjadi Penulis di Era Baru“ dan banyak lagi.

Sementara itu, Pendiri dan Direktur Rumah Seni Rumata, Riri Riza, mengatakan, MIWF 2011 akan menjadi embrio untuk masa depan Rumata dalam berbagai kegiatan.

“Visi kami adalah untuk mengubah Makassar menjadi pusat berbagai kegiatan seni budaya dan sastra. Kami akan terus mengembangkan konsep format festival, tidak hanya dalam bidang sastra, tetapi juga di bioskop, musik, dan usaha kreatif lainnya,” ucap Riri Riza.

Rumata ‘adalah Rumah Seni yang didirikan Riri dan Lily sejak tahun 2010 lalu. Rumata terletak di rumah Riri Riza selama masa kecilnya di Jalan, Bontompo 12 Gunung Sari, Makassar. Tahap pertama dari perkembangannya saat ini berlangsung dengan dukungan kolektif dari berbagai pihak yang berbagi visi yang sama untuk mengembangkan seni dan budaya di Makassar.

“Kami sedang mengumpulkan dana untuk mengembangkan fasilitas di Rumata ‘dan melalui festival ini kita berharap dapat membuat presentasi untuk menarik lebih banyak penggemar,” tutup Riri.