Jumat, 18 September 2009

Musik Tradisional Sambut Perahu Hias

Tentena - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ri Jero Wacik menyempatkan diri menyusuri Danau Poso, pagi kemarin (9/8). Jero Wacik menggunakan sampan yang dirancang khusus. Sekitar 30 menit dirinya berkesempatan berkeliling di sekitar muara Danau Poso, yang merupakan hulu Sungai Poso.

Selama berada di atas sampan, orang nomor satu di jajaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata itu disuguhkan oleh panorama alam Kota Tentena yang memesona. Meski pandangan Jero Wacik juga tak luput dari jajaran perumahan padat penduduk serta tambak nelayan yang berada di kedua sisi muara danau.

“Potensi Danau Poso sunggu besar dan menjanjikan. Airnya bersih, alamnya masih lestari, dan udaranya bersih. Ini merupakan obat paru-paru. Saya sendiri mengalaminya. Selama saya menginap semalam di sini, perasaan saya menjadi lega (pernapasan, red),” ungkap Jero Wacik, yang didampingi oleh Dirjen Pemasaran Depbudpar RI, Dr Sapta Nirwandar. Dirinya tak segan menunjukan sikap ramah dan mimik yang ceria.

Selain melontarkan pujian di hadapan para rombongan Gubernur Sulteng HB Paliudju, Bupati Poso Piet Ingkiriwang, Wakil DPRD Sulteng Halani Umar, Ketua Pengadilan Tinggi, dan Kadisbudpar Sulteng Drs Suaib Djafar MSi, Jero Wacik juga menyarankan perlunya perancangan ulang tata ruang di sekitar muara dan daerah sepanjang Danau Poso. Menurutnya tidak perlu tambak nelayan dan rumah penduduk tergusur, hanya memerlukan penataan. Sebab menurut Jero Wacik mereka juga merupakan unsur penting dalam penggerak ekonomi masyarakat Tentena.

Sebelumnya, Bupati Poso Piet Ingkiriwang pada pembukaan FDP sempat menyinggung soal kondisi Danau Poso terkini. Dirinya curhat di hadapan menteri. Piet mengungkapkan saat ini Danau Poso tidak lagi dalam kondisi prima. Ditenggarai terjadi penyurutan air danau sejak konflik berlangsung.

“Danau Poso kondisi airnya semakin surut dan kami khawatir lama-kelamaan airnya akan mengering. Hal itu terjadi sejak kerusuhan berlangsung. Karena saat itu hutan-hutan di sekitar danau di babat. Sehingga sumber air berkurang, Sebab itu mudah-mudahan ini dapat menjadi perhatian pemerintah pusat dan bisa memberikan bantuan solusi,” kata Piet.(uq)