Rabu, 27 Januari 2010

Wisata Pesisir Jakarta Terhalang Infrastruktur

Jakarta - Wali kota Jakarta Utara (Jakut) Bambang Sugiyono menyayangkan Pengembangan 12 destinasi wisata pesisir di wilayahnya masih terganjal dengan infrastruktur pendukung yang masih kurang.

“Masih banyak kendala, khususnya infrastruktur pendukung masih sangat kurang,” katanya di Jakarta Utara, Jumat.

Infrastruktur yang masih kurang adalah akses jalan, drainase dan pertamanan.

Ia menyebutkan, salah satu destinasi menuju Masjid Luar Batang yang sangat diminati wisatawan untuk berziarah. Kondisi jalannya masih minim, selain sempit jalannya mesti berputar-putar melintasi perkampungan penduduk.

“Menuju ke rumah Si Pitung di Marunda, pengunjung harus berjalan kaki. Dan juga kondisi Gereja Tugu masih jauh dari yang diharapkan sebagai tujuan objek wisata,” ujarnya.

Padahal Wali kota Jakut itu ingin gencar melakukan promosi 12 destinasi wisata pesisir di wilayahnya.

Sebanyak 12 destinasi tersebut adalah Pelabuhan Sunda Kelapa, Masjid dan Makam Luar Batang, Central Grosir Manggadua, Taman Margasatwa Muara Angke, Central Perikanan Muara Angke, Taman Impian Jaya Ancol, Olahraga Air Bahtera Jaya, Stasiun KA Tanjungpriok, Masjid Jakarta Islamic Center, Kampung Tugu (Gereja Tugu), Museum Bahari, dan Mall Kelapagading.

Namun demikian, Bambang tetap berusaha optimistis dengan kekurangan tersebut untuk melakukan promosi dengan mengajak masyarakat dan para pemangku kepentingan yang ada di Jakarta Utara.

Ia mengatakan, setiap kelurahan dan kecamatan dimintanya memasang spanduk banner di depan kantornya. Bahkan spanduk dipasang di pintu keluar tol di kawasan Jakarta Utara.

Menurut mantan pejabat Kesbang DKI tersebut, jika 12 destinasi objek wisata pesisir ini bisa berjalan sesuai dengan harapan dapat mendongkrak potensi ekonomi warga yang ada di dalam destinasi.

“Mereka bisa berjualan makanan, minuman, dan suvenir,” paparnya.

Untuk memperbaiki infrastruktur tersebut, Pemkot Jakarta Utara memperoleh kucuran dana Rp25 miliar yang ditujukan memperbaiki jalan, drainase, dan taman. “Dengan anggaran itu masih kurang, namun kita tetap optimistis mengembangkannya secara simultan. Dan kami juga menggandeng setiap potensi yang ada di Jakarta Utara,” terangnya.

Rumah Si Pitung, rencananya pihak Pemkot Jakarta Utara akan menambahkan ornamen maupun barang-barang yang berhubungan dengan sang legendaris jawara Betawi tersebut. Pasalnya, selama ini pengunjung mengeluh ketika berkunjung hanya didapati rumah panggung Si Pitung yang kosong melompong.

Selain itu, Pemkot Jakut juga akan mendirikan kantor Sekretariat 12 destinasi wisata pesisir di daerah Sunda Kelapa yang juga salah satu destinasi.

Rencananya di pelabuhan itu akan digelar seni budaya etnis yang ada di Jakarta Utara secara terjadwal. “Dengan begitu adanya `event` (kegiatan) itu diharapkan bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara,” katanya. (*an/ham)

Sumber: http://matanews.com