Kapal penumpang milik PT Pelni, KM Bukit Siguntang, akan didisain menjadi sebuah hotel terapung untuk menampung para peserta festival pelayaran internasional Sail Banda 2010 yang dijadwalkan berlangsung Juli-Agustus 2010.
"Kami mendukung sepenuhnya event Sail Banda 2010 dengan menjadikan KM Bukit Siguntang sebagai hotel terapung," kata Direktur Operasional PT Pelni Cabang Ambon Asep Suparman, Rabu (10/3).
Menurut Suparman, KM Bukit Siguntang dengan kapasitas 2.000 penumpang akan dijadikan hotel terapung guna mengantisipasi kapasitas pengunapan dan hotel-hotel yang ada di Ambon tidak mampu menampung ribuan peserta maupun masyarakat yang hadir untuk menyaksikan event tersebut.
Langkah ini dilakukan, menyusul hasil pertemuan antara Pemprov Maluku dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direksi PT Pelni di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bentuk dukungan lain dari BUMN itu, yakni mempertahankan frekuensi keberangkatan kapal-kapal Pelni dari Ambon menuju Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah yang dijadikan sebagai salah satu lokasi kegiatan pelayaran internasional itu baik sebelum maupun sesudah event Sail Banda 2010.
"Semua kapal Pelni yang melayari rute Ambon Banda maupun Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD) disiapkan untuk diberangkatkan saat pelaksanaan Sail Banda kendati cuacanya tidak bersahabat dengan ombak besar dan angin kencang," tandasnya.
Dia berharap dukungan yang diberikan ini pelaksanaan Sail Banda dapat berjalan lancar dan sukses agar mampu mendongkrak popularitas Maluku yang kaya potensi wisata bahari maupun sumber daya alam, sehingga terbuka peluang investasi di masa mendatang dan arus kunjungan wisatawan semakin meningkat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon Marthen Kailuhu secara terpisah mengaku, warga Kota Ambon kurang berminat mendaftarkan rumahnya dijadikan rumah sewa (home stay) untuk menampung peserta Sail Banda.
"Pemberitahuannya sudah disampaikan sebulan lalu, tetapi sampai saat ini baru 11 warga dari Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon yang mendaftarkan rumahnya untuk diinventarisir panitia Sail Banda," katanya.
Dia mengaku pihaknya tidak menargetkan jumlah "home stay" yang disiapkan untuk menampung peserta Sail Banda, namun diharapkan partisipasi warga untuk menyukseskan event internasional ini mengingat hotel dan penginapan di Ambon saat ini hanya memiliki 1.600 kamar, sedangkan di Banda hanya 127 tempat tidur.
Dia berharap rumah warga yang didaftarkan untuk dijadikan home stay harus memiliki kamar tidur yang layak huni, minimal dua unit kamar mandi serta pemiliknya harus mampu berbahasa Inggris, serta mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta.
Kailuhu berharap Sail Banda akan menjadi motor penggerak pariwisata daerah ini dan memberikan kontribusi strategis bagi program pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial di masa mendatang.
Pada acara tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mencanangkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional yang dijadwalkan akan dilakukan pada 3 Agustus 2010.
Data Dinas Perikanan setempat bahwa Laut Maluku memiliki potensi sumber daya ikan 1.640.160 ton per tahun, yang terdiri atas ikan pelagis (261.490 ton), pelagis kecil (980.100 ton), demersal (295.500 ton), ikan karang (47.700 ton) dan udang (44.000 ton).
Selain itu, lobster (800 ton) dan cumi-cumi (10.570 ton), di mana hingga 2005 sudah dimanfaatkan 484.747,8 ton atau 29,55 persen, yang merupakan hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan kapal motor, motor tempel dan perahu motor.(Ant/OL-5)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com