Mataram (ANTARA News) - Tradisi pawai arak-arakan untuk memeriahkan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berlangsung meriah dan semarak.
Dari pantauan ANTARA di Mataram, Sabtu menyebutkan, masyarakat Kota Mataram beramai-ramai menyaksikan pawai arak-arakan tersebut dengan berdiri disepanjang Jalan Langka Mataram dan jalan-jalan kampung di Kelurahan Dasan Agung.
Ratusan masyarakat terutama remaja mengusung anak-anak yang akan dihitan dengan menggunakan kuda-kudaan dengan memakai pakaian tradisional Lombok, sehingga menjadi perhatian setiap lalu lintas.
Menurut H. Zainur yang juga Kepala Lingkungan Gapuk, Dasan Agung, kuda-kudaan tersebut didatangkan dari Lombok Timur dan Lombok Tengah beserta pengusungnya dan rata-rata disewa Rp300.000 per unit dengan jumlah 30 kuda-kudaan sekitar 30 unit.
Saat ini masyarakat Kota Mataram, Lombok sedang merayakan Maulid yang dirayakan secara tradisional dengan menyediakan berbagai jenis makanan khas tradisional Lombok termasuk kue.
Setiap Kepala Keluarga (KK) hampir rata-rata merayakan maulid baik dirumah masing-masing maupun secara bersamaan di masjid dengan mengundang tamu dari luar lingkungan dan dirayakan sehari suntuk.
Dana yang dihabiskan untuk perayaan maulid minimal Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per KK, sementara untuk kebutuhan daging sapi setiap KK sekitar 15 kg belum termasuk daging ayam, telur dan sayur-mayur.
Sejak masuknya perayaan Maulid pada 26/2) atau bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1431 Hijriyah harga daging di Mataram, naik tajam dari sebelumnya Rp60.000 per kg kini mencapai Rp75.000 per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, Drs. H. Marzuki Sahaz mengakui kenaikan harga daging cukup tinggi, namun kenaikan tersebut bersifat sementara karena sasat ini masyarakat sedang maulid.
Setelah bulan Maulid selesai, maka harga daging akan mulai normal demikian juga harga bawang merah, cabe, bawang putih dan lainnya akan ikut stabil.
Tradisi maulid secara besar-besaran hingga kini masih dilakukan terutama di Kelurahan Dasan Agung Mataram yang letaknya berada di jantung Kota Mataram.
Di Kelurahan tersebut ada selapan kampung yang merupakan penduduk asli Dasan Agung dan kedelapan kampung tersebut merayakan maulid secara bergantian sejak masuknya bulan Maulid hingga selesai. (ANT/S026)
Sumber : http://www.antaranews.com
Dari pantauan ANTARA di Mataram, Sabtu menyebutkan, masyarakat Kota Mataram beramai-ramai menyaksikan pawai arak-arakan tersebut dengan berdiri disepanjang Jalan Langka Mataram dan jalan-jalan kampung di Kelurahan Dasan Agung.
Ratusan masyarakat terutama remaja mengusung anak-anak yang akan dihitan dengan menggunakan kuda-kudaan dengan memakai pakaian tradisional Lombok, sehingga menjadi perhatian setiap lalu lintas.
Menurut H. Zainur yang juga Kepala Lingkungan Gapuk, Dasan Agung, kuda-kudaan tersebut didatangkan dari Lombok Timur dan Lombok Tengah beserta pengusungnya dan rata-rata disewa Rp300.000 per unit dengan jumlah 30 kuda-kudaan sekitar 30 unit.
Saat ini masyarakat Kota Mataram, Lombok sedang merayakan Maulid yang dirayakan secara tradisional dengan menyediakan berbagai jenis makanan khas tradisional Lombok termasuk kue.
Setiap Kepala Keluarga (KK) hampir rata-rata merayakan maulid baik dirumah masing-masing maupun secara bersamaan di masjid dengan mengundang tamu dari luar lingkungan dan dirayakan sehari suntuk.
Dana yang dihabiskan untuk perayaan maulid minimal Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per KK, sementara untuk kebutuhan daging sapi setiap KK sekitar 15 kg belum termasuk daging ayam, telur dan sayur-mayur.
Sejak masuknya perayaan Maulid pada 26/2) atau bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1431 Hijriyah harga daging di Mataram, naik tajam dari sebelumnya Rp60.000 per kg kini mencapai Rp75.000 per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, Drs. H. Marzuki Sahaz mengakui kenaikan harga daging cukup tinggi, namun kenaikan tersebut bersifat sementara karena sasat ini masyarakat sedang maulid.
Setelah bulan Maulid selesai, maka harga daging akan mulai normal demikian juga harga bawang merah, cabe, bawang putih dan lainnya akan ikut stabil.
Tradisi maulid secara besar-besaran hingga kini masih dilakukan terutama di Kelurahan Dasan Agung Mataram yang letaknya berada di jantung Kota Mataram.
Di Kelurahan tersebut ada selapan kampung yang merupakan penduduk asli Dasan Agung dan kedelapan kampung tersebut merayakan maulid secara bergantian sejak masuknya bulan Maulid hingga selesai. (ANT/S026)
Sumber : http://www.antaranews.com