Sabtu, 31 Juli 2010

Musik Dambus Khas Bangka

PANGKALPINANG, --Musik tradisional ’dambus’ khas Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), kurang diminati generasi muda karena kurangnya sosialisasi.

A. Ziwar Dahlan, budayawan Babel di Sungailiat, Senin, mengatakan, musik tradisional ’dambus’ kurang disosialisasikan kepada generasi penerus, sehingga dikhawatirkan kurang menyentuh dan bahkan tidak diminati generasi muda sekarang.

"Para pemuda kebanyakan tidak tertarik dengan musik budayanya sendiri, Mereka lebih tertarik pada musik-musik modern, padahal musik dambus adalah warisan kebudayaan yang mesti terpelihara," ujarnya.

Ia mengatakan, seharusnya untuk mempertahankan keberadaan musik dambus, pemerintah daerah tidak hanya mengadakan sebatas festival dambus saja, melainkan bagaimana cara melestarikan dambus sendiri dengan memberikan pelajaran musik dambus ke sekolah-sekolah.

Menurut dia, untuk kemajuan dan tetap menjaga eksistensi musik dambus, para pelajar sedini mungkin dapat dibina, sehingga dapat mengganti para pelaku seni musik dambus yang sudah lanjut usia.

"Sekarang, pelaku seni musik dambus kebanyakan sudah lanjut usia, sehingga perlu pembinaan lebih kepada generasi muda terutama para pelajar," ujarnya.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah seharusnya membuat semacam peraturan daerah untuk mengembangkan serta melestarikan musik dambus dan menyosialisasikannya kepada para pelajar, dengan memberlakunan pelajaran muatan lokal seni musik dambus, sehingga pembinaan bisa terarah.

Sumber : http://oase.kompas.com