Palembang - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan memamerkan kain songket khas dari proses pembuatannya pada city expo yang diselenggarakan di lapangan Gasibu Bandung, Jawa Barat, Senin.
Ade Jaya Martin, Kapala Bidang (Kabid) Pembinaan usaha kecil menengah (UKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palembang, mengatakan, tujuan keikutsertaan dalam pameran ini sebagai upaya mempromosikan keunggulan dan juga potensi dimiliki oleh kota tersebut.
"Songket kita jadikan sebagai komoditas utama, karena ini merupakan warisan dari masyarakat Palembang secara turun temurun," ujar dia di sela-sela mempromosikan kain yang melegenda di Bumi Sriwijaya itu.
Pantauan di lapangan, dalam stan Palembang, tidak hanya mempromosikan kain songket yang telah jadi, melainkan juga diperagakan tentang bagaimaa cara pembuatan songket dengan menggunakan alat masih tradisional disebut godekan dihadapan para pengunjung.
"Kami sengaja ke sini membawa alat godekan, setidaknya menunjukkan kepada daerah lain bagaimana cara pembuatan songket sekaligus perbandingannya," kata dia.
Tidak hanya itu saja, seorang gadis Palembang yang jelita dan kreatif sengaja diajak untuk mempragakan bagaimana cara membuat kain tenun kebanggan daerah itu, dengan tujuan mampu menarik perhatian pengunjung pada stan yang merupakan rangkaian dari kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Ia menegaskan, daerah lain banyak memiliki kain tenun dengan berbagai bentuk dan kekhasannya. Tetapi songket Palembang, memiliki ciri khas baik dalam proses pembuatannya maupun dengan hasil dari kain itu sendiri.
"Yang jelas tujuan utama kita ikut kegiatan ini agar songket mampu dikenal luas dan mudah-mudahan tidak akan ada yang mengakui songket Palembang, sebagai kebudayaan mereka," ungkapnya.
Yanti (19) gadis Palembang, penenun songket yang diajak untuk mempragakan pembuatan kain songket mengatakan, membuat songket dengan menggunakan alat tradisional ini memang memakan waktu yang lama, tetapi hasil dari pembuatan tersebut jelas dan dapat dikatakan kualitas terbaik.
Menurut dia, keberadaan songket Palembang, dikenal oleh daerah lain bahkan manca negara, merupakan tujuan utama dalam mengikuti pameran itu.
Sementara itu, Wali Kota Pelembang Eddy Santana Putra, beberapa kesempatan yang lalu mengatakan jika city expo ini dilakukan setiap tahun oleh anggota APEKSI dengan daerah penyelenggaranya secara bergantian.
Sumber: http://travel.kompas.com
Ade Jaya Martin, Kapala Bidang (Kabid) Pembinaan usaha kecil menengah (UKM) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palembang, mengatakan, tujuan keikutsertaan dalam pameran ini sebagai upaya mempromosikan keunggulan dan juga potensi dimiliki oleh kota tersebut.
"Songket kita jadikan sebagai komoditas utama, karena ini merupakan warisan dari masyarakat Palembang secara turun temurun," ujar dia di sela-sela mempromosikan kain yang melegenda di Bumi Sriwijaya itu.
Pantauan di lapangan, dalam stan Palembang, tidak hanya mempromosikan kain songket yang telah jadi, melainkan juga diperagakan tentang bagaimaa cara pembuatan songket dengan menggunakan alat masih tradisional disebut godekan dihadapan para pengunjung.
"Kami sengaja ke sini membawa alat godekan, setidaknya menunjukkan kepada daerah lain bagaimana cara pembuatan songket sekaligus perbandingannya," kata dia.
Tidak hanya itu saja, seorang gadis Palembang yang jelita dan kreatif sengaja diajak untuk mempragakan bagaimana cara membuat kain tenun kebanggan daerah itu, dengan tujuan mampu menarik perhatian pengunjung pada stan yang merupakan rangkaian dari kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Ia menegaskan, daerah lain banyak memiliki kain tenun dengan berbagai bentuk dan kekhasannya. Tetapi songket Palembang, memiliki ciri khas baik dalam proses pembuatannya maupun dengan hasil dari kain itu sendiri.
"Yang jelas tujuan utama kita ikut kegiatan ini agar songket mampu dikenal luas dan mudah-mudahan tidak akan ada yang mengakui songket Palembang, sebagai kebudayaan mereka," ungkapnya.
Yanti (19) gadis Palembang, penenun songket yang diajak untuk mempragakan pembuatan kain songket mengatakan, membuat songket dengan menggunakan alat tradisional ini memang memakan waktu yang lama, tetapi hasil dari pembuatan tersebut jelas dan dapat dikatakan kualitas terbaik.
Menurut dia, keberadaan songket Palembang, dikenal oleh daerah lain bahkan manca negara, merupakan tujuan utama dalam mengikuti pameran itu.
Sementara itu, Wali Kota Pelembang Eddy Santana Putra, beberapa kesempatan yang lalu mengatakan jika city expo ini dilakukan setiap tahun oleh anggota APEKSI dengan daerah penyelenggaranya secara bergantian.
Sumber: http://travel.kompas.com