Rabu, 27 Oktober 2010

Dayak Kalteng Pun Rawan Perpecahan


PALANGKARAYA - Perpecahan tidak hanya bisa terjadi dalam satu negara, tapi juga dalam satu suku. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran masyarakat Dayak Kalteng, sehingga terus berusaha menghindari bibit perpecahan itu.

Pernyataan itu diungkapkan Yansen A Binti usai dikukuhkan sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Dayak Indonesia Kalteng, Selasa (7/9/2010).

Pengukuhan itu dipimpin langsung Ketua Umum Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang juga Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang.

Menurut dia, pembentukan organisasi kemasyarakatan yang kini dipimpinnya itu adalah salah satu bentuk upaya mencegah terjadinya perpecahan di tengah masyarakat Suku Dayak. Organisasi itu akan berusaha terus memupuk rasa persatuan antara sesama.

"Itulah yang menjadi keprihatinan kami. Perpecahan antar sesama Suku Dayak bisa terjadi karena keberagaman di dalam Suku Dayak itu sendiri. Ini harus kita hindari dengan terus menjaga kebersamaan," ujarnya.

Yansen menambahkan, pihaknya berupaya mengajak masyarakat untuk bersatu mempertahankan eksistensi Suku Dayak di Kalteng. Meski demikian, hal itu tetap harus dibalut oleh semangat persatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sementara Gubernur Teras Narang mengaku bangga atas semangat dan persamaan pandangan pemuda setempat. Namun dia mengingatkan, semua upaya yang dilakukan harus tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan serta menghargai perbedaan yang ada.

"Mengangkat harkat dan martabat Dayak tentu harus kita lakukan, namun itu harus tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Sumber : http://www.banjarmasinpost.co.id