Pekanbaru- Sesepuh Lingkungan Hidup (LH) yang juga Mantan Menteri LH, Prof. Dr. Emil Salim menyebutkan, jika pencemaran lingkungan terus terjadi, maka dapat dipastikan tahun 2030 nanti suhu bumi akan mengalami peningkatan. Hal ini berdampak pada naiknya air laut, sehingga kota Dumai dan sejumlah kota lainnya di wilayah pesisir akan tenggelam.
Hal tersebut dikatakannya saat memberikan ceramah di hadapan kepala dinas di lingkungan Pemprov Riau mengenai lingkungan hidup di Kantor Gubernur Riau, Selasa (26/6). Dalam cemarah ini Emil juga memberikan berbagai masukan kepada Pemprov Riau mengenai kebijakan lingkungan yang harus dilakukan.
Menurut Emil, ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan hidup dapat dirasakan sekarang ini, dimana terjadinya ketidak pastian iklim, termasuk yang terjadi di Riau. "Saat ini seharusnya musim kemarau, tapi kenyatannya tadi malam Pekanbaru diguyur hujan," ujarnya.
Inilah yang menurut dia, sebagai akibat efek rumah kaca dan dampak pencemaran yang terjadi selama ini. "Kondisi seperti ini akan terus berlanjut, sehingga dampak buruknya akan semakin dirasakan manusia dan akan menjadi malapetaka yang sangat mengerikan," ujarnya.
Saat ini saja, tambahnya, dampak pencemaran lingkungan itu tidak hanya dirasakan dari tidak teraturnya iklim, tapi munculnya berbagai penyakit, seperti demam, infeksi saluran pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. "Kondisi ini nantinya akan semakin parah di tahun-tahun mendatang," tambahnya.
Makanya Emil minta agar masalah lingkungan ini mendapatkan perhatian mulai saat ini. Penghijauan perlu dilancarkan, pembakaran minyak dihentikan dan diganti dengan alternatif lain yakni dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Sumber : www.riauinfo.com
Hal tersebut dikatakannya saat memberikan ceramah di hadapan kepala dinas di lingkungan Pemprov Riau mengenai lingkungan hidup di Kantor Gubernur Riau, Selasa (26/6). Dalam cemarah ini Emil juga memberikan berbagai masukan kepada Pemprov Riau mengenai kebijakan lingkungan yang harus dilakukan.
Menurut Emil, ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan hidup dapat dirasakan sekarang ini, dimana terjadinya ketidak pastian iklim, termasuk yang terjadi di Riau. "Saat ini seharusnya musim kemarau, tapi kenyatannya tadi malam Pekanbaru diguyur hujan," ujarnya.
Inilah yang menurut dia, sebagai akibat efek rumah kaca dan dampak pencemaran yang terjadi selama ini. "Kondisi seperti ini akan terus berlanjut, sehingga dampak buruknya akan semakin dirasakan manusia dan akan menjadi malapetaka yang sangat mengerikan," ujarnya.
Saat ini saja, tambahnya, dampak pencemaran lingkungan itu tidak hanya dirasakan dari tidak teraturnya iklim, tapi munculnya berbagai penyakit, seperti demam, infeksi saluran pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. "Kondisi ini nantinya akan semakin parah di tahun-tahun mendatang," tambahnya.
Makanya Emil minta agar masalah lingkungan ini mendapatkan perhatian mulai saat ini. Penghijauan perlu dilancarkan, pembakaran minyak dihentikan dan diganti dengan alternatif lain yakni dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Sumber : www.riauinfo.com
