Payakumbuh- Setelah puluhan tahun lebih tidak pernah digelar, anak nagari Koto Nan Ompek, Kecamatan Payakumbuh Barat, Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), kini kembali dapat menyaksikan prosesi ”Barolek Rumah”. Prosesi yang identik dengan sebutan barolek balambang urek itu telah dimulai sejak sepekan terakhir oleh anak kamanakan suku Bendang, yang masuk dalam suku Limo Nan Tujuah di Nagari Koto Nan Ompek.
Seorang pemuka adat Koto Nan Ompek, Y Datuk Rajo Nan Hitam, menyebutkan bahwa prosesi barolek rumah adalah sebutan untuk alek penghulu yang digelar langsung di rumah kaum. Terakhir, prosesi ini dilakukan tahun 1948. Setelah itu tidak ada kaum yang mampu menggelarnya dengan alasan biaya yang terlalu banyak.
Dijelaskan pula, agar tidak terjadi kurenah penghulu yang talipek (tidak bisa dilantik), maka pada tahun 1957, ninik mamak di Koto Nan Ompek sepakat untuk mampasamoan alek (beramai-ramai menggelar pesta) pengukuhan penghulu. “Sejak adanya olek nan dipasamoan inilah, olek rumah jarang dilakukan oleh anak nagari Koto Nan Ompek. Baru sepanjang minggu kemarin, olek tersebut bisa digelar kembali,” ucap Datuk Rajo Nan Hitam.
Jadi Tontonan
Acara barolek rumah yang dilangsungkan suku Bendang untuk mangombang nan talipek (mengukuhkan) anak kemenakannya ini dipimpin oleh AKBP Haji Adnas, selaku Datuk Damuanso Nan Hitam ini. Prosesi adat ini tidak hanya didatangi oleh anak nagari Koto Nan Ompek saja, tetapi juga menjadi tontotan masyarakat, terutama generasi muda yang belum pernah menyaksikan peristiwa adat ini.
Acara sendiri diawali dengan prosesi manatak hari (memberi kabar kapan alek akan digelar). Setelah itu disusul dengan baadok-adok godang (pertemuan besar) sebagai simbol menaikkan ninik mamak suku Limo Nan Tujuah. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan prosesi ka balai adat atau maningkek tanggo (memasuki balai adat). “Sejak proses itu digelar, AKBP Haji Adnas sudah sah menjadi seorang penghulu di Koto Nan Ompek,” kata Efendi didampingi Nasril Nazar yang merupakan kerabat Suku Bendang.
Sumber : padangekspress.com
Seorang pemuka adat Koto Nan Ompek, Y Datuk Rajo Nan Hitam, menyebutkan bahwa prosesi barolek rumah adalah sebutan untuk alek penghulu yang digelar langsung di rumah kaum. Terakhir, prosesi ini dilakukan tahun 1948. Setelah itu tidak ada kaum yang mampu menggelarnya dengan alasan biaya yang terlalu banyak.
Dijelaskan pula, agar tidak terjadi kurenah penghulu yang talipek (tidak bisa dilantik), maka pada tahun 1957, ninik mamak di Koto Nan Ompek sepakat untuk mampasamoan alek (beramai-ramai menggelar pesta) pengukuhan penghulu. “Sejak adanya olek nan dipasamoan inilah, olek rumah jarang dilakukan oleh anak nagari Koto Nan Ompek. Baru sepanjang minggu kemarin, olek tersebut bisa digelar kembali,” ucap Datuk Rajo Nan Hitam.
Jadi Tontonan
Acara barolek rumah yang dilangsungkan suku Bendang untuk mangombang nan talipek (mengukuhkan) anak kemenakannya ini dipimpin oleh AKBP Haji Adnas, selaku Datuk Damuanso Nan Hitam ini. Prosesi adat ini tidak hanya didatangi oleh anak nagari Koto Nan Ompek saja, tetapi juga menjadi tontotan masyarakat, terutama generasi muda yang belum pernah menyaksikan peristiwa adat ini.
Acara sendiri diawali dengan prosesi manatak hari (memberi kabar kapan alek akan digelar). Setelah itu disusul dengan baadok-adok godang (pertemuan besar) sebagai simbol menaikkan ninik mamak suku Limo Nan Tujuah. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan prosesi ka balai adat atau maningkek tanggo (memasuki balai adat). “Sejak proses itu digelar, AKBP Haji Adnas sudah sah menjadi seorang penghulu di Koto Nan Ompek,” kata Efendi didampingi Nasril Nazar yang merupakan kerabat Suku Bendang.
Sumber : padangekspress.com