Rabu, 03 Agustus 2011

Kunjungan Wisman Naik 7,2 Persen

Medan, Sumut - Dibandingkan dengan tahun lalu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari hingga April tahun ini naik 7,2 persen dari 2.163.091 orang menjadi 2.323.039 orang. Kenaikan salah satunya terjadi, karena banyak daerah terus melakukan promosi dan kontak bisnis dengan pihak asing sehingga mendongkrak kunjungan secara nasional.

Sekretaris Jendral Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Wardiyatmo, mengatakan hal itu saat membuka Sumatera International Travel Fair (SITF) V di Medan, Sabtu (4/6). "Kami sangat terbantu daerah melakukan kegiatan seperti ini," kata Wardiyatmo.

Di Sumatera Utara, meskipun infrastruktur di Sumatera Utara terus dikeluhkan karena banyaknya jalan yang rusak, wisatawan mancanegara (wisman) yang datang daerah itu melalui Bandara Polonia, Medan, juga terus meningkat, bahkan melebihi angka rata-rata nasional yakni 13,36 persen. Tahun lalu kedatangan wisatawan pada Januari hingga April sebanyak 50.316 orang, tahun ini 57.040 orang.

Target wisatwan mancanegara (wisman) Kemeterian Kebudayaan dan Pariwisata tahun ini sebanyak 7,5 juta hingga 7,7 juta orang, setelah tahun lalu mampu menghadirkan wisman sebanyak 7 juta orang dengan pendapatan devisa sebesar 7,6 miliar dollar AS.

Tahun ini SITF lebih mempromosikan mendatangkan wisman untuk menjual wisata alam yang kaya di Pulau Sumatera, namun lebih fokus pada wisatawan MICE (meetings, incentives, conferences,exhibitions) di kota-kota besar di Sumatera.

SITF V mempertemukan lebih dari 100 pengusaha pariwisata dari dalam negeri dengan beberapa negara diantaranya negara-negara Eropa, China, India, Malaysia, dan Thailand. Tercatat sebanyak 124 penjual produk wisata dan 40 pembeli akan bertemu dalam kontak bisnis. Sementara peserta pameran sebanyak 55 anjungan.

"Ini menjadi latihan bagi pelaku wisata dalam negeri untuk menjalin kerjasama dengan pelaku wisata di luar negeri, sebelum mereka berpromosi sendiri ke luar negeri," tutur Wardiyatmo.

Ketua Pelaksana SITF V, Hendry Hutabarat, mengatakan, banyak daerah lain yang sudah mempunyai wisata alam, sehingga SITF kali ini fokus pada MICE. Ia mengakui cukup sulit mengorganisir SITF, namun jika tidak dilakukan pariwisata tidak bisa berkembang.

"Sampai saat ini panitia masih nombok. Namun kami mendorong operator wisata untuk berperan, selain mengundang banyak ahli untuk memberi pelajaran bagi para pelaku wisata di Sumatera," tutur Henry.

Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Naruddin Dalimunthe, mengakui infrastruktur di Sumut belum mendukung pariwisata. " Mungkin karena fokus pada pembangunan bidang lain, pariwisata jadi terabaikan, kata Naruddin.