Rabu, 21 Oktober 2009

Memacu Adrenalin di Lembah Mambuliling

Gunung Mambulilling dengan ketinggian 2.741 meter dari permukaan laut di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, saat ini menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Gunung Mambulilling menjadi incaran para wisatawan lokal maupun mancanegara karena memiliki panorama alam yang begitu memikat.

Bupati Mamasa, Obed Dapparinding mengungkapkan, dewasa ini cukup banyak wisatawan yang datang untuk menikmati panorama sekaligus menguji dan memacu adrenalin di obyek wisata tersebut.

Adrenalin para pengunjung obyek wisata ini akan terpacu karena pada salah satu lembah Gunung Mambulilling terdapat air terjun Sarambu Mambulling yang cukup indah. Para pengunjung umumnya suka menjajal air terjun ini dengan beragam aksi loncat.

Keberadaan air terjun di lembah menjadikan keindahan gunung tersebut semakin sempurna bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke wilayah itu.

Obed menuturkan, potensi wisata di wilayahnya cukup banyak. Karenanya, selama kepemimpinannya di daerah hasil pemekaran kabupaten Polewali Mandar tersebut, ia akan berupaya membangun sektor pariwisata yang akan menjadi tumpuan penyumbang pendapatan asli daerah untuk memajukan pembangunan di Mamasa yang kini masih sangat tertinggal dari lima kabupaten di Sulbar.

“Obyek wisata akan kami genjot sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pendapatan daerah. Dengan harapan kabupaten ini juga mampu bangkit dari ketertinggalan,” tuturnya.

Obed menambahkan, selain gunung Mambulilling, obyek wisata lain yang berpotensi untuk dikembangkan adalah rumah perkampungan tradisional “Balla Peu” yang dibangun secara berderet.

“Rumah itu terdiri dari sekitar 100 unit masing-masing dilengkapi lumbung padinya yang terletak di atas bukit dengan ketinggian 1.400 meter dari permukaan air laut,” kisahnya.

Obed menambahkan, rumah perkampungan tradisional tersebut terdapat di Desa Balla Tamuka, Kecamatan Balla, yang kini juga banyak didatangi oleh wisatawan. Sehingga desa ini diberi gelar desa Wisata Balla Peu, yang berati wilayah yang dibuka dengan membakar, yang kemudian secara alami ditumbuhi sayur-sayuran.

“Pada prinsipnya masih banyak potensi sumber daya budaya dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan PAD Mamasa di masa mendatang,” timpal Obed. (an/ham)

Sumber: http://matanews.com