Batam Centre - Pemko Batam dan insan pers berkesempatan menjadi penonton pertama pemutaran perdana film Raja Ali Haji (RAH) di Cinema XXI di Mega Mall Batam Centre, Sabtu (2/5). Pemutaran film dokumenter yang berjudul Mata Pena Mata Hati Raja Ali Haji dianggap tepat sebagai upaya mendukung dunia pariwisata Kota Batam pada khususnya, dan Provinsi Kepri pada umumnya. Kabag Humas Pemko Batam, Yusfa Hendri, mengatakan pemutaran film RAH diharapkan dapat mendukung Visit Batam 2010. Sebab, selain diputar di Kota Batam, film RAH nantinya juga akan dipromosikan ke beberapa daerah di Indonesia.
"Film ini juga diharapkan dapat memajukan dunia pariwisata, karena beberapa lokasi di Kepri mendapat bagian untuk dipromosikan," ujarnya.
Film berdurasi 90 menit itu tidak saja "membuka mata" para insan pers tentang siapa saja tokoh-tokoh pahlawan di Provinsi Kepri ini, tetapi juga masyarakat umum. Salah seorang warga Batam Jon Butar Butar misalnya mengatakan film RAH telah menambah pengetahuannya tentang para pahlawan yang muncul dari Kepulauan Riau.
"Kalau kita tak menghayati betul alur ceritanya, pasti kita mengetahui kandungan yang tersirat di dalam film RAH itu. Saya juga semakin tahu siapa saja tokoh dan penjuang Kepri selama ini," katanya usai menonton film RAH.
Seperti diketahui, film RAH diproduksi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kepri. Biaya pembuatan diambil dari APBD 2007 senilai lebih Rp3 miliar. Pembuatan film lokal sebagai persembahan untuk Pahlawan Bahasa, Raja Ali Haji, itu digagas oleh istri Gubernur Kepri, Aida Zulaikha Nasution. (sm/ik).
Sumber: http://sijorimandiri.net
"Film ini juga diharapkan dapat memajukan dunia pariwisata, karena beberapa lokasi di Kepri mendapat bagian untuk dipromosikan," ujarnya.
Film berdurasi 90 menit itu tidak saja "membuka mata" para insan pers tentang siapa saja tokoh-tokoh pahlawan di Provinsi Kepri ini, tetapi juga masyarakat umum. Salah seorang warga Batam Jon Butar Butar misalnya mengatakan film RAH telah menambah pengetahuannya tentang para pahlawan yang muncul dari Kepulauan Riau.
"Kalau kita tak menghayati betul alur ceritanya, pasti kita mengetahui kandungan yang tersirat di dalam film RAH itu. Saya juga semakin tahu siapa saja tokoh dan penjuang Kepri selama ini," katanya usai menonton film RAH.
Seperti diketahui, film RAH diproduksi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kepri. Biaya pembuatan diambil dari APBD 2007 senilai lebih Rp3 miliar. Pembuatan film lokal sebagai persembahan untuk Pahlawan Bahasa, Raja Ali Haji, itu digagas oleh istri Gubernur Kepri, Aida Zulaikha Nasution. (sm/ik).
Sumber: http://sijorimandiri.net
