GUNUNG KIDUL — Bagi Anda wisatawan kalangan menengah ke atas, tak perlu lagi khawatir jika ingin mengecap keindahan pantai Gunung Kidul sepuas-puasnya. Berbagai paket wisata, restoran, dan penginapan eksklusif siap memanjakan Anda. Layanan ini terbukti mampu menarik wisatawan mancanegara, seperti dari Singapura dan Jepang, untuk tinggal lebih lama di Gunung Kidul.
Dari pucuk bukit karst di Pantai Watulawang, wisatawan bisa memandang terbit dan tenggelamnya matahari ditemani secangkir kopi yang dilanjutkan makan malam di Resor Crab dengan ditemani alunan musik klasik Jawa cokekan. Jika ingin lebih jauh menikmati laut, perahu siap mengantar Anda memancing ke tengah laut, tepat ke perairan laut dengan kemunculan air tawar atau biasa disebut umbul.
Minisirkuit off road menyusuri pantai selatan pun disediakan oleh pengelola. Kunjungan Anda ke Gunung Kidul akan dikawal mobil wrangler dengan rute melewati Candi Boko dari bandara. Investor Resor Crab, Sugiharto Soeleman, mengaku bermimpi DIY memiliki pantai bersih dan layak jual. "Kami mengembangkan wisata tanpa merusak lingkungan," ujar Sugiharto, Senin (8/3/2010).
Rini Afriani dari bagian keuangan Resor Crab menuturkan, harga paket eksklusif untuk dua kamar dan ruang pertemuan adalah Rp 14 juta untuk enam orang selama menginap satu malam. Pilihan lainnya, paket Rp 25 juta untuk dua malam. Apabila tidak ingin menginap, tersedia pula paket sunset dinner Rp 10 juta untuk 10 orang.
Dengan modal awal Rp 450 juta, pemilik Restoran Kampoeng Baron, Zulkarnain, mulai merintis pembangunan restoran sejak 2006. Sedikit demi sedikit, ia terus membangun hingga kini tercipta restoran elegan dengan konsep etnik kontemporer tepat di dekat pintu gerbang retribusi kawasan wisata Pantai Baron.
Restoran Kampoeng Baron ini menjadi satu-satunya restoran dengan menu makanan laut bercita rasa eksklusif dengan menu andalan sup kerapu dan sup kepala kakap. Rentang harga makanan Rp 4.000-Rp 60.000 per orang. Tak hanya mencicipi kemewahan masakan, tamu restoran bisa sekaligus menikmati pemandangan perbukitan karst di ruang makan tradisional Jawa dengan meja dan kursi dari kayu jati daur ulang.
Kampoeng Baron bisa menampung pengunjung restoran hingga 150 orang. Dua kamar hotel dengan tarif Rp 300.000-Rp 400.000 diperkirakan sudah bisa ditempati pengunjung pada bulan depan. "Kami ingin mengisi ceruk yang belum ada, yaitu pelayanan bagi wisatawan kalangan menengah ke atas," ujar Zulkarnain. (WKM)
Sumber : http://travel.kompas.com