Ambon - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menegaskan, penyelenggaraan Sail Banda yang dijadwalkan berlangsung Juli-Agustus 2010, akan menjadi "entry point" bagi daerah ini untuk membangun kerja sama saling menguntungkan dengan berbagai negara tetangga.
"Saya baru saja kembali dari lawatan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australia dan Papua Nugini dan Sail Banda sudah dipaparkan juga oleh Presiden saat berdialog dengan pimpinan kedua negara sahabat itu dan mendapat dukungan positif," kata Ralahalu di Ambon, Senin.
Dia mengatakan, penyelengaraan Sail Banda 2010 di Maluku akan menjadi wadah untuk menggalang dan meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan kawasan-kawasan bebas konflik dan damai di masa mendatang.
Berbagai kegiatan bertaraf internasional akan dilaksanakan bertepatan dengan Sail Banda 2010 dan dihadiri oleh pakar serta ilmuan dari berbagai belahan dunia. Hal itu merupakan tindaklanjut dari kunjungan Presiden bersama enam gubernur di Kawasan Timur Indonesia ke Australia dan Papupa Nugini.
Enam Gubernur yang ikut dalam kunjungan itu, yakni Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Papua Barnabas Saebu, Gubernur Papua Barat Abraham Ataruri, Gubernur Bali I Made Mangu Pastika, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Madjdi.
Ralahalu mengaku, tidak sempat berbicara secara langsung dengan Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd tentang Sail Banda, tetapi dalam pembicaraan diplomatik antara Presiden dengan pejabat Australia, hal itu sudah disampaikan dan akan menjadi masukkan untuk dibicarakan lebih jauh.
"Saya tidak sempat membicarakan Sail Banda dengan PM Australia, tetapi dengan PM Papua Nugini Sir Michael Somare, saya sudah membicarakannya dan PM Somare berjanji akan berkunjung ke Maluku Agustus mendatang. Hal ini pun sudah saya laporkan kepada Presiden dan Presiden juga telah mengundang PM Papua Nugini secara resmi," ujar Gubernur Ralahalu.
PM Papua Nugini, menurut Ralahalu, senang bertemu dengan gubernur dari Indonesia Timur karena merasa serumpun dan menyatakan antusiasme untuk berkunjung ke Maluku serta beberapa provinsi lain di Indonesia Timur.
Dia mengatakan, berbagai agenda internasional akan dibahas saat Sail Banda, diantaranya, pertemuan tingkat tinggi antara Indonesia-Australia dengan fokus utama kerja sama dengan enam provinsi di Indonesia Timur, khususnya Maluku.
Sehubungan dengan hal itu, Ralahalu mengimbau semua komponen masyarakat di provinsi ini untuk mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Sail banda agar berjalan sukses dan lancar.
"Mari kita jadi tuan rumah dengan mendukung penyelenggaraan event internasional ini, sehingga berdampak mengangkat kembali kejayaan Maluku di mata dunia internasional, sekaligus menjadi wilayah yang aman untuk kunjungan wisatawan maupun menjadi tempat bagi pengusaha mancanegara untuk di berbagai bidang pembangunan, sehingga berdmapak bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang," kata Ralahalu. (T.K-JA/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com
"Saya baru saja kembali dari lawatan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australia dan Papua Nugini dan Sail Banda sudah dipaparkan juga oleh Presiden saat berdialog dengan pimpinan kedua negara sahabat itu dan mendapat dukungan positif," kata Ralahalu di Ambon, Senin.
Dia mengatakan, penyelengaraan Sail Banda 2010 di Maluku akan menjadi wadah untuk menggalang dan meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan kawasan-kawasan bebas konflik dan damai di masa mendatang.
Berbagai kegiatan bertaraf internasional akan dilaksanakan bertepatan dengan Sail Banda 2010 dan dihadiri oleh pakar serta ilmuan dari berbagai belahan dunia. Hal itu merupakan tindaklanjut dari kunjungan Presiden bersama enam gubernur di Kawasan Timur Indonesia ke Australia dan Papupa Nugini.
Enam Gubernur yang ikut dalam kunjungan itu, yakni Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Papua Barnabas Saebu, Gubernur Papua Barat Abraham Ataruri, Gubernur Bali I Made Mangu Pastika, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Madjdi.
Ralahalu mengaku, tidak sempat berbicara secara langsung dengan Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd tentang Sail Banda, tetapi dalam pembicaraan diplomatik antara Presiden dengan pejabat Australia, hal itu sudah disampaikan dan akan menjadi masukkan untuk dibicarakan lebih jauh.
"Saya tidak sempat membicarakan Sail Banda dengan PM Australia, tetapi dengan PM Papua Nugini Sir Michael Somare, saya sudah membicarakannya dan PM Somare berjanji akan berkunjung ke Maluku Agustus mendatang. Hal ini pun sudah saya laporkan kepada Presiden dan Presiden juga telah mengundang PM Papua Nugini secara resmi," ujar Gubernur Ralahalu.
PM Papua Nugini, menurut Ralahalu, senang bertemu dengan gubernur dari Indonesia Timur karena merasa serumpun dan menyatakan antusiasme untuk berkunjung ke Maluku serta beberapa provinsi lain di Indonesia Timur.
Dia mengatakan, berbagai agenda internasional akan dibahas saat Sail Banda, diantaranya, pertemuan tingkat tinggi antara Indonesia-Australia dengan fokus utama kerja sama dengan enam provinsi di Indonesia Timur, khususnya Maluku.
Sehubungan dengan hal itu, Ralahalu mengimbau semua komponen masyarakat di provinsi ini untuk mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Sail banda agar berjalan sukses dan lancar.
"Mari kita jadi tuan rumah dengan mendukung penyelenggaraan event internasional ini, sehingga berdampak mengangkat kembali kejayaan Maluku di mata dunia internasional, sekaligus menjadi wilayah yang aman untuk kunjungan wisatawan maupun menjadi tempat bagi pengusaha mancanegara untuk di berbagai bidang pembangunan, sehingga berdmapak bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang," kata Ralahalu. (T.K-JA/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com