Berlin - Sulaman Indonesia menarik wisatawan Jerman yang datang ke Paviliun Indonesia di pameran pariwisata, Minggu, dengan ditampilkannya demonstrasi menyulam oleh Ny Salfrida N Ramadhan KH, mantan diplomat yang memiliki kelompok pengemar sulaman Indonesia.
Ketua Yayasan Sulam Indonesia Ny Triesna Wacik kepada koresponden Antara London, mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkan sulaman Indonesia ke tingkat internasional dengan menampilkan demo menyulam di pameran pariwisata ITB Berlin yang berlangsung sejak 10 Maret yang berakhir Minggu .
Istri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik itu menyebutkan sulaman Indonesia sangat kaya dan ini dapat menjadi salah satu menjadi obyek bagi wisatawan yang paling tidak menjadi cendera mata yang bisa dibawa ke negaranya menjadi kenang kenangan.
Diakuinya sulaman Indonesia begitu banyak variasi dan juga pengrajin yang tersebar di seluruh Indonesia di berbagai sentra sentra di daerah dengan cirinya masing- masing.
Sulaman Indonesia tidak kalah indahnya ketimbang Batik atau kain tenun lainnya, ujar Ny Triesna Wacik.
Untuk itu, ia ingin juga sulaman dapat dikenal oleh dunia luar seperti halnya batik yang sudah diakui oleh UNESCO.
Menurut Ny Triesna ,selama ini permasalahan yang dihadapi para pengrajin sulaman adalah dalam pemasaran dan pengembangannya .
Untuk itu ,dibutuhkan suatu wadah berupa yayasan yang akan dapat membantu pengrajin terutama dalam pemasaran produknya selain mendesainnya sesuai dengan selera pasar tanpa meninggalkan ciri dari daerahnya masing masing.
Selain itu , Yayasan juga membantu dalam hal pemodalan dengan mencarikan orang tua asuh dari berbagai perusahaan besar.(ZG/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com
Ketua Yayasan Sulam Indonesia Ny Triesna Wacik kepada koresponden Antara London, mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkan sulaman Indonesia ke tingkat internasional dengan menampilkan demo menyulam di pameran pariwisata ITB Berlin yang berlangsung sejak 10 Maret yang berakhir Minggu .
Istri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik itu menyebutkan sulaman Indonesia sangat kaya dan ini dapat menjadi salah satu menjadi obyek bagi wisatawan yang paling tidak menjadi cendera mata yang bisa dibawa ke negaranya menjadi kenang kenangan.
Diakuinya sulaman Indonesia begitu banyak variasi dan juga pengrajin yang tersebar di seluruh Indonesia di berbagai sentra sentra di daerah dengan cirinya masing- masing.
Sulaman Indonesia tidak kalah indahnya ketimbang Batik atau kain tenun lainnya, ujar Ny Triesna Wacik.
Untuk itu, ia ingin juga sulaman dapat dikenal oleh dunia luar seperti halnya batik yang sudah diakui oleh UNESCO.
Menurut Ny Triesna ,selama ini permasalahan yang dihadapi para pengrajin sulaman adalah dalam pemasaran dan pengembangannya .
Untuk itu ,dibutuhkan suatu wadah berupa yayasan yang akan dapat membantu pengrajin terutama dalam pemasaran produknya selain mendesainnya sesuai dengan selera pasar tanpa meninggalkan ciri dari daerahnya masing masing.
Selain itu , Yayasan juga membantu dalam hal pemodalan dengan mencarikan orang tua asuh dari berbagai perusahaan besar.(ZG/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com