Ambon - Sedikitnya 15 kapal layar dari 49 peserta yang mengikuti pelayaran internasional Sail Banda telah tiba di Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, setelah flag off dari dermaga Cullen Bay Darwin, Australia Utara, 24 Juli lalu.
Race officer Sail Banda, Iwan Ngantung, yang dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Selasa, membenarkan 16 kapal layar telah menyelesaikan rute pertama tiba di Banda yang dijadikan ikon pelayaran internasional itu.
"Delapan dari 15 kapal layar yang sudah tiba di Banda merupakan peserta lomba layar memperebutkan total hadiah 5.000 dollar AS. Peserta Sail Banda yang mengikuti lomba sebanyak 11 kapal layar dan sisanya mengikuti relly," katanya.
Kapal layar Convergence asal Amerika Serikat dengan kapten Willye tercatat sebagai satu-satunya kapal yang tiba di Banda pada Senin (26/7) pukul 16.45 WIT.
Sedangkan 15 kapal yang tiba pada Selasa yakni Toccata I asal Perancis dengan kapten Jean Jaques pukul 08.00 WIT, diikuti Intiag, (swiss) dengan kapten Rossat Jean Francois, Orono I (Australia) kapten Peter Vibral, Esprit (Inggris) dinakhodai Charles E. Mc. Williams, Pegasus (Australia) dengan kapten Jason Charles Lawrence, Miranda (Australia) dengan kapten Georfrey Phillip Rawlins Birch, Anui (Amerika Serikat) dengan kapten Scoot Kevin Amstrong.
Kapal layar Harmonie (Amerika) kapten Donald W. Nyers, Prissilia (australia) kapten Thomas Foley, Red Boomer (Australia) dengan kapten William Thomas Mc.Neil, Story Teller (Australia) dengan kapten John David Gilder, Camille (Inggris) dinakhodai Peter Boardman, Citting Edge (Australia) kapten Peter Brandon, Island Time (Australia) dengan kapten Matthew Brain Paulin serta kapal Firts Light III (Australia) dengan kapten Bernard Mc Goldrick.
Ngantung memperkirakan semua kapal layar akan masuk di Banda pada Rabu (28/7) untuk mengikuti acara penyambutan yang dilakukan di atas benteng peninggalan Purtugis Belgica dan dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad serta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
Dia mengakui, kondisi angin yang bertiup dari arah tenggara di laut Banda dengan ketinggian ombak tiga meter, turut membantu para peserta mencapai lokasi finish etape pertama di Pulau Banda.
"Saat ini ombaknya sudah tidak terlalu tinggi dibanding dua minggu lalu dan anginnya sangat bersahabat serta membantu para peserta mencapai titik singgah pertama di Banda," katanya.
Dia menambahkan, 11 peserta yang mengikuti lomba akan berangkat lebih awal meninggalkan Banda menuju Ambon yakni pada 29 Juli mendatang, dan diperkirakan selama 24 jam sudah tiba di Kota Ambon sebagai titik singgah kedua, kegiatan Sail Banda 2010.
Sedagkan peserta yang mengikuti relly kapal layar baru akan berangkat meninggalkan Banda menuju Ambon pada 30 Juli mendatang.
"Event ini akan berdampak mengembalikan kepercayaan dunia luar tentang kondisi Maluku yang semakin aman, sekaligus menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan Indonesia di masa mendatang," tandasnya. (ANT/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com
Race officer Sail Banda, Iwan Ngantung, yang dikonfirmasi ANTARA di Ambon, Selasa, membenarkan 16 kapal layar telah menyelesaikan rute pertama tiba di Banda yang dijadikan ikon pelayaran internasional itu.
"Delapan dari 15 kapal layar yang sudah tiba di Banda merupakan peserta lomba layar memperebutkan total hadiah 5.000 dollar AS. Peserta Sail Banda yang mengikuti lomba sebanyak 11 kapal layar dan sisanya mengikuti relly," katanya.
Kapal layar Convergence asal Amerika Serikat dengan kapten Willye tercatat sebagai satu-satunya kapal yang tiba di Banda pada Senin (26/7) pukul 16.45 WIT.
Sedangkan 15 kapal yang tiba pada Selasa yakni Toccata I asal Perancis dengan kapten Jean Jaques pukul 08.00 WIT, diikuti Intiag, (swiss) dengan kapten Rossat Jean Francois, Orono I (Australia) kapten Peter Vibral, Esprit (Inggris) dinakhodai Charles E. Mc. Williams, Pegasus (Australia) dengan kapten Jason Charles Lawrence, Miranda (Australia) dengan kapten Georfrey Phillip Rawlins Birch, Anui (Amerika Serikat) dengan kapten Scoot Kevin Amstrong.
Kapal layar Harmonie (Amerika) kapten Donald W. Nyers, Prissilia (australia) kapten Thomas Foley, Red Boomer (Australia) dengan kapten William Thomas Mc.Neil, Story Teller (Australia) dengan kapten John David Gilder, Camille (Inggris) dinakhodai Peter Boardman, Citting Edge (Australia) kapten Peter Brandon, Island Time (Australia) dengan kapten Matthew Brain Paulin serta kapal Firts Light III (Australia) dengan kapten Bernard Mc Goldrick.
Ngantung memperkirakan semua kapal layar akan masuk di Banda pada Rabu (28/7) untuk mengikuti acara penyambutan yang dilakukan di atas benteng peninggalan Purtugis Belgica dan dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad serta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
Dia mengakui, kondisi angin yang bertiup dari arah tenggara di laut Banda dengan ketinggian ombak tiga meter, turut membantu para peserta mencapai lokasi finish etape pertama di Pulau Banda.
"Saat ini ombaknya sudah tidak terlalu tinggi dibanding dua minggu lalu dan anginnya sangat bersahabat serta membantu para peserta mencapai titik singgah pertama di Banda," katanya.
Dia menambahkan, 11 peserta yang mengikuti lomba akan berangkat lebih awal meninggalkan Banda menuju Ambon yakni pada 29 Juli mendatang, dan diperkirakan selama 24 jam sudah tiba di Kota Ambon sebagai titik singgah kedua, kegiatan Sail Banda 2010.
Sedagkan peserta yang mengikuti relly kapal layar baru akan berangkat meninggalkan Banda menuju Ambon pada 30 Juli mendatang.
"Event ini akan berdampak mengembalikan kepercayaan dunia luar tentang kondisi Maluku yang semakin aman, sekaligus menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan Indonesia di masa mendatang," tandasnya. (ANT/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com