BANDAR LAMPUNG, - Puncak Festival Krakatau XX/2010 akan dilangsungkan 24 25 Juli mendatang di Lampung. Acara ini akan dihadiri belasan duta besar negara sahabat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung Gatot Hadi Utomo, Selasa (20/7/2010) mengatakan Festival Krakatau kali ini akan lebih banyak diwarnai kegiatan adat dan budaya dengan lebih banyak melibatkan masyarakat adat.
"Ini sekaligus untuk menjawab kritik eksklusivitas yang mewarnai penyelenggaraan Festival Krakatau dari tahun ke tahun. Yang berbeda adalah untuk pertama kali festival ini menyinergikan keterlibatan masyarakat adat. Adat budaya di bumi Lampung akan lebih ditonjolkan," ungkap Gatot.
Festival Krakatau kali ini dibarengi dengan sejumlah festival adat yang dilaksanakan paguyuban masyarakat adat, misalnya Festival Ngarak oleh Paguyuban Lampung Sai yang akan menampilkan ragam adat istiadat - budaya dari berbagai marga adat di Lampung.
Kegiatan ini akan diikuti seluruh kebuaian (marga) di Lampung baik Pepadun, Sai Batin maupun Melinting. Jumlahnya 67 marga plus undangan khusus masyarakat adat dari Komering dan Cikoneng Banten. "Untuk pertama kalinya warga-warga adat asal lampung ini akan berkumpul, menjadi arena budaya yang spektakuler," ungkap Harun Muda Indrajaya, Ketua Paguyuban Lampung Sai DPD Lampung.
Festival Ngarak dan pertunjukkan arak-arakan budaya dilaksanakan Sabtu (24/7/2010) di GOR Saburai, Bandar Lampung. Masih dalam rangkaian Festival Krakatau, Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) akan melakukan upacara adat pemberian gelar adat kepada sejumlah tokoh pemerintahan yaitu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Gubernur Lampung, dan Ketua DPRD Lampung.
Festival yang diadakan untuk memperingati peristiwa bersejarah letusan Gunung Krakatau 1883 silam ini juga akan diisi tur ke Gunung Krakatau, menyelam di Taman Bawah Laut Krakatau dan olahraga paralayang. Kegiatan ini lebih banyak melibatkan komunitas hobiis.
Sumber : http://travel.kompas.com
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung Gatot Hadi Utomo, Selasa (20/7/2010) mengatakan Festival Krakatau kali ini akan lebih banyak diwarnai kegiatan adat dan budaya dengan lebih banyak melibatkan masyarakat adat.
"Ini sekaligus untuk menjawab kritik eksklusivitas yang mewarnai penyelenggaraan Festival Krakatau dari tahun ke tahun. Yang berbeda adalah untuk pertama kali festival ini menyinergikan keterlibatan masyarakat adat. Adat budaya di bumi Lampung akan lebih ditonjolkan," ungkap Gatot.
Festival Krakatau kali ini dibarengi dengan sejumlah festival adat yang dilaksanakan paguyuban masyarakat adat, misalnya Festival Ngarak oleh Paguyuban Lampung Sai yang akan menampilkan ragam adat istiadat - budaya dari berbagai marga adat di Lampung.
Kegiatan ini akan diikuti seluruh kebuaian (marga) di Lampung baik Pepadun, Sai Batin maupun Melinting. Jumlahnya 67 marga plus undangan khusus masyarakat adat dari Komering dan Cikoneng Banten. "Untuk pertama kalinya warga-warga adat asal lampung ini akan berkumpul, menjadi arena budaya yang spektakuler," ungkap Harun Muda Indrajaya, Ketua Paguyuban Lampung Sai DPD Lampung.
Festival Ngarak dan pertunjukkan arak-arakan budaya dilaksanakan Sabtu (24/7/2010) di GOR Saburai, Bandar Lampung. Masih dalam rangkaian Festival Krakatau, Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) akan melakukan upacara adat pemberian gelar adat kepada sejumlah tokoh pemerintahan yaitu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Gubernur Lampung, dan Ketua DPRD Lampung.
Festival yang diadakan untuk memperingati peristiwa bersejarah letusan Gunung Krakatau 1883 silam ini juga akan diisi tur ke Gunung Krakatau, menyelam di Taman Bawah Laut Krakatau dan olahraga paralayang. Kegiatan ini lebih banyak melibatkan komunitas hobiis.
Sumber : http://travel.kompas.com