Sabtu, 13 November 2010

Blok CPP Lebih Untungkan Pertamina

Jakarta- Anggota DPR RI asal pemilihan Riau H. Bulyan Royan menegaskan bahwa Riau sangat berhak menguasai dan mengelola sepenuhnya ladang minyak di Blok Coastal Plains (CPP) Pekanbaru tanpa melibatkan pusat yang diwakili Pertamina.

Sayangnya, tegas Bulyan, orang Riau banyak yang penakut dan sangat mudah dikibuli oleh orang-orang pusat. Lebih disayangkan lagi, banyak tokoh Riau yang tidak mau bersuara karena kepentingan pribadinya sudah terpenuhi. ‘’Saya termasuk orang yang sangat kecewa melihat pengelolaan Blok CPP, karena menurut saya uangnya nggak jelas,’’ tegas Bulyan ketika berbincang-bincang dengan Riau Pos, di Jakarta, Rabu (6/6).

Bulyan melihat, bahwa pengelolaan Blok CPP saat ini sebenarnya lebih dikuasai Pertamina yang notabene wakil pusat. Padahal dulu, masyarakat Riau bahu-membahu memperjuangkan agar Blok CPP dikuasai dan dikelola sepenuhnya oleh Riau untuk mengentaskan kemiskinan di Bumi Lancang Kuning. PT. Bumi Siak Pusako (BSP) yang menjadi wakil daerah tidak lebih dari sekedar simbol yang kewenangannya tidak seberapa.

Namun yang sangat disayangkan lagi, ucap Bulyan, beberapa kalangan yang terlibat di BSP tidak lagi mau bersuara karena kepentingan pribadinya sudah terpenuhi.

”Inilah sikap orang Melayu yang sangat bertentangan dengan sejarah Melayu itu sendiri. Cobalah kita belajar dari sejarah, bagaimana tokoh-tokoh Melayu dulu berjuang demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, sehingga tokoh-tokoh Melayu tidak saja terkenal dan disanjung di negerinya sendiri, tapi dunia juga mengakui,’’ ucap Bulyan dengan nada tertahan.
Bulyan mengaku sangat sedih melihat nasib masyarakat Riau yang tak kunjung baik, meski kekayaan alamnya melimpah-ruah. Menurut Bulyan, ini terjadi karena tokoh-tokoh Riau tidak mau bersatu dan hanya mengedepankan kepentingan pribadi dan keluarganya saja. “Cobalah kita perhatikan, kalau kepentingan pribadi dan keluarganya sudah terpenuhi, mereka diam, tak ada lagi cerita memikirkan nasib rakyat. Kalau sikap tokoh-tokoh Riau itu tak berubah, selamanya masyarakat Riau akan hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan,” tegasnya lagi.

Selaku anak jati Riau, Bulyan mengaku sejak awal terlibat dalam perjuangan merebut Blok CPP. Tapi sayangnya, ketika beberapa kalangan Riau diberi sedikit kesempatan, khususnya melalui BSP untuk ikut menikmati uang yang mengalir dari Blok CPP, maka matilah perjuangan untuk menyejahterakan masyarakat Riau secara umum. ‘’Begitulah cara pusat mengadali Riau. Itu yang tidak kita sadari,” ungkap Bulyan sedih. Bulyan juga menambahkan, sebenarnya banyak pihak yang sangat kecewa dengan pengelolaan Blok CPP, karena banyak pihak yang sejak awal berharap pengelolaan ladang minyak itu dapat memperbaiki nasib masyarakat Riau, namun nyatanya tetap saja hanya menguntungkan pusat dan segelintir orang Riau.

Sumber : Riaupos.com